Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar AA. Gede Wiratamadi sela- sela DEF di DNA (BP/May)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tahun 2025, sebanyak 16 sekolah dasar (SD) akan direvitalisasi. Revitalisasi mencakup perbaikan maupun penambahan lantai. Akhir Desember 2025, semua perbaikan ditargetkan selesai.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, AA. Gede Wiratama, Rabu (7/5), ditemui di Denpasar Education Fair (DEF) mengatakan, dari 166 SD Negeri Denpasar, 16 sekolah mendapat perbaikan, yang tersebar di semua kecamatan. Sementara untuk SMP, tahun ini melanjutkan pembangunan SMPN 16 Denpasar dan membangun SMP N 17 Denpasar.

“Untuk SD kita revitalisasi, yang dulunya belum ada lantai, kita tambahkan lantai 2 dan lantai 3, tergantung kondisi sekolahnya apakah rusak sedang, ringan atau berat. Dengan dukungan anggaran dari Walikota untuk perbaikan sekolah,” ujarnya.

Baca juga:  Pascakebakaran, Segini Estimasi Perbaikan Pasar Baturiti

Anggaran yang disediakan di APBD induk sebesar Rp84,6 Miliar. Perbaikan infrastruktur sekolah merupakan salah satu upaya meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan.

Selain itu, pemerataan pendidikan juga meliputi kualitas tenaga pendidik baik di sekolah negeri maupun swasta. “Untuk pemerataan pendidikan, antara swasta dan negeri tidak ada beda, diklat, workshop sama, tinggal sekarang bagaimana kepaa sekolahnya berinovasi, berkreasi, ini yang menentukan kemajuan sekolah. Kualitas kepala sekolah yang menentukan maju dan tidaknya sekolah,” ujarnya.

Menurutnya pihaknya hanya mendorong sekolah terutama swasta sampai betul- betul mandiri mengingat ada beberapa sekolah swasta yang maju pesat hingga berskala internasional. “Bahkan ada sekolah swasta yang telah memiliki daftar list tunggu 3 tahun untuk masuk ke sekolah tersebut. Kita mendorong swasta berbenah, dengan teknologi dan kemajuan saat ini, keinginan pangsa pasar sekolah. Jadi kondisi sekolah swasta tidak seperti dulu lagi. Sekarang sudah semua digital, infrastruktur terus kita perbaharui, perbaiki,” bebernya.

Baca juga:  Sejumlah Jalan Rusak di Badung Diperbaiki Usai Musim Hujan

Kualitas pendidikan juga diukur dari output yang dihasilkan yaitu karakter anak didik. Dalam rangka pembentukan karakter, pihaknya akan meluncurkan aplikasi 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.

“Di tingkat nasional, baru berupa buku sedangkan kita sudah berupa aplikasi. Jadi kita selangkah lebih maju. Jadi kebiasaan anak – anak seperti bangun pagi, membersihkan tempt tidur, berolahraga, makan sehat dan bergizi di rumah di upload di sistem,” beberya.

Baca juga:  Tidak Membawa Identitas Puluhan Anak Punk Dipulangkan

Pembentukan karakter ini masih menjadi PR. Maka ia meyakini dengan pemafaatan teknologi, dapat meningkatkan kualitas pendidikan karater. “Sekolah pun akan melaporkan ke dinas dengan aplikasi bahwa sudah dilaksanakan oleh anak- anak,” imbuhnya.

Lewat education fair pula menjadi salah satu tujuan meningkatkan kualitas pendidikan. Karena kegiatan pembelajaran dan inovasi di sekolah ditampilkan di education fair. (Citta Maya/Balipost)

BAGIKAN