Sebuah truk distribusi tabung elpiji 3 kilogram sedang parkir. Gas melon kini mengalami kelangkaan dan lonjakan harga yang signifikan. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg di Kabupaten Badung berdampak signifikan terhadap harga jual di pasaran. Harga eceran pun tak masuk di akal, yakni mencapai Rp 23.000 per tabung hingga 25.000 per tabung.

Harga ini lebih tinggi hingga Rp7.000 dari Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gas melon yang mencapai Rp 18.000 per tabung. Kabag Perekonomian Kabupaten Badung, AA Sagung Rosyawati saat dikonfirmasi perihal kelangkaan elpiji di pasaran, Selasa (6/6) mengatakan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak Pertamina.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali di Atas 140 Orang

“Iya.. gas LPG 3 kg langka, ini akibat keterlambatan suplai. Saat ini sudah diskemakan untuk suplai baru. Kami juga terus melakikan pemantauan dan dikoordinasikan dengan Pertamina,” ujarnya.

Menurutnya, kelangkaan gas di Badung, terutama Badung Selatan akibat tidak adanya suplai sejak 1 Juni. Kondisi ini dikarenakan bertepatan dengan hari libur. “Info dari Hiswana Migas sudah sejak Kamis tidak adanya suplai dari Pertamina karena bertepatan dengan hari libur bersama di hari Jumat,” ujarnya.

Baca juga:  Kenaikan Kasus COVID-19 Nasional Masih di Dua Ribuan

Selain itu juga, Umat Hindu bersiap menyambut Tumpek Landep dan Purnama sehingga kebutuhan akan LPG 3 kg meningkat. “Setelah berkoordinasi dengan pihak pertamina untuk menormalisasi kelangkaan LPG 3kg, langkah pertama menambah alokasi mulai hari ini. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan sudah mulai normal,” jelasnya.

Hasil pemantauan Pertamina sendiri, kata Rosyawati kelangkaan LPG 3 Kg tidak terlepas dari peningkatan konsumsi sektor UMKM di wilayah Kota Denpasar dan Badung serta daerah penyangga. Sejumlah upaya juga telah dilakukan, baik melakukan supervisi dan sidak lapangan ke daerah terlapor.

Baca juga:  Diminta Ditertibkan, Proses Pasokan BBM ke Pertamini Dipertanyakan

Selain itu juga, ekstra dropping dan prioritas pengiriman LPG harian untuk daerah terlapor dilakukan. “Dari data yang saya dapat Pertamina juga melakukan ekstra dropping sekitar 50 persem pengiriman harian, yakni Selasa (6/6) sebanyak 114.800 tabung dan Kamis (8/6) sebesar 123.760 tabung. Selain itu juga pemberian sanksi bagi pangkalan yang melakukan pelanggaran ketentuan penyaluran LPG,” jelasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *