Wawali Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa menanam pohon saat aksi gotong royong semesta berencana di bantaran alur Sungai Ayung, Kesiman Petilan, Denpasar, Minggu (26/10). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sekitar seribu pohon secara serentak ditanam di tiga daerah aliran sungai (DAS) di Kota Denpasar, Minggu (26/10). Pohon-pohon itu terdiri dari pohon produktif dan langka.

Saat penanaman pohon di Bantaran Sungai Ayung, di Jalan Sulatri, Denpasar Timur, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, serta perwakilan dari TNI dan Polri, menanam pohon alpukat. Selain penanaman, dilakukan pula bersih-bersih sampah di seputar bantaran Sungai Ayung.

Dari pantauan, pohon-pohon alpukat yang ditanam tersebut sudah bersertifikasi, hasil sambung pucuk yang diproduksi oleh Karya Taruna Lestari, Desa Bedono, Karangduwur, Purworejo. Alpukat ini merupakan varietas batang bawah lokal dan varietas batang atas cipedak.

Baca juga:  Tutupan Hutan Sangat Minim Jadi Penyebab Banjir di Bali, Menteri LH Minta Pembenahan Tata Ruang

Alpukat yang ditanam di bantaran Sungai Ayung hasil sambung pucuk pada 28-29 Januari 2025 dengan tanggal pemeriksaan terakhir sebelum tanam pada 26 Agustus 2025.

Alpukat ini merupakan alpukat bersertifikasi yang dikeluarkan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Jateng. Sedangkan pohon langka yang ditanam ada klejung, badung, dan pohon yang tumbuh besar lainnya.

“Ini juga berkaitan dengan Tumpek Wariga, yang menurut kepercayaan kami, merupakan hari baik untuk penanaman pohon,” ucap Wawali Kadek Arya Wibawa.

Ia berharap, penanaman pohon ini tidak hanya bersifat seremonial namun mesti dilakukan secara berkesinambungan, guna membuat penyangga atau pohon yang bisa membuat jangkar daerah aliran sungai (DAS).

“Diharapkan dengan penanaman pohon itu, yang kita tanam menjadi subur dan bisa tumbuh maksimal dan bisa membawa dampak kepada masyarakat kita secara keseluruhan,” ucap Arya Wibawa.

Baca juga:  Rai Mantra di TPS 8 Sumerta Kelod, Ini Pesannya Usai Nyoblos

Menurutnya, penanaman pohon ini merupakan konsep gotong royong semesta berencana. Di Denpasar, dilakukan di DAS Ayung, DAS Tukad Badung dan DAS Tukad Mati. “Kami sudah koordinasi dengan sekaa teruna yang ada di Kesiman Petilan, termasuk LPM. Tidak boleh berhenti pada saat seremonial saja. Tadi sudah disepakati oleh yowana yang ada di Kesiman Petilan ini, mereka akan selesaikan acara ini. Mereka akan menggarap, memetakan, di mana lokasi yang bisa ditanami pohon besar dan pohon langka,” ucap Arya Wibawa.

Lanjut dia, di sepanjang aliran Sungai Ayung diharapkan sesegera mungkin dilaksanakan penanaman pohon lanjutan. “Kami Pemkot Denpasar siap menyuplai pohon yang dibutuhkan masyarakat. Kami tidak akan berhenti. Bahkan walau lahan perorangan atau SHM yang ada di bantaran sungai yang diizinkan untuk menanam pohon, kita akan lakukan,” tegasnya.

Baca juga:  Suwirta Ingatkan Investor di Nusa Penida, Jangan Hanya Jadi Makelar!

Ia mengatakan, semangat gotong royong menanam pohon akan dirasakan dampaknya lima atau sepuluh tahun ke depan. “Kita harus belajar dari musibah yang terjadi tanggal 10 September lalu. Selama ini banyak kita fokus menata kawasan yang ada di masyarakat umum. Kita lupa memperhatikan daerah penting seperti DAS ini. Ini yang kita harus dirawat. Aliran sungai kita akan terus rawat untuk mengurangi risiko dampak banjir,” tutup Arya Wibawa. (Miasa/balipost)

 

BAGIKAN