MANGUPURA, BALIPOST.com – Pelaku pariwisata di Kabupaten Badung berharap mendapatkan limpahan kunjungan wisatawan pada libur panjang akhir tahun. Namun, mereka juga khawatir dua isu yakni adanya ledakan bom yang terjadi di Bandung dan penetapan KUHP berdampak terhadap kunjungan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya saat dikonfirmasi, Minggu (11/12), tidak memungkiri jika ada kekhawatiran akan wisatawan setelah ditetapkan KUHP tersebut. “Tentu kami berharap kunjungan wisatawan ke Badung tidak berkurang akibat ledakan bom yang terjadi di Bandung dan penetapan KUHP. Bahkan, harapan kami pariwisata semakin pulih setelah suksesnya dilaksanakannya G20 di Bali,” ungkapnya.
Menurutnya, Natal dan Tahun Baru menjadi momen puncak kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya Badung. Bahkan, pihaknya berharap kunjungan bisa di angka 15 ribu orang dalam sehari. “Saat ini kunjungan wisatawan untuk mancanegara sudah mencapai 11 ribu dalam sehari. Sehingga kita sangat berharap kunjungan mencapai 15 ribu bahkan lebih,” katanya.
Guna memastikan pariwisata di Bali tidak terpengaruh dengan adanya isu tersebut, Rai Suryawijaya mengakui pihak terkait akan melakukan pengamanan. Bahkan, pihaknya meyakini, aparat kepolisian dan instansi terkait juga akan melakukan pengamanan dengan ketat.
“Kita pastikan wisatawan yang datang ke Bali aman. Selebihnya, pelaksanaan G20 juga sudah sukses dilaksanakan di Bali,” tegasnya seraya menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan domestik jumlahnya relatif sama dengan mancanegara yakni di angka 11 ribu hingga 13 ribu dalam sehari.
“Sekarang beberapa penerbangan juga sudah dibuka ke beberapa daerah. Kita berharap semakin banyaknya rute penerbangan juga mempengaruhi kunjungan wisatawan,” imbuhnya. (Parwata/balipost)