Penataan Kawasan Pura Agung Besakih sedang berlangsung dan ditarget rampung akhir 2022. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Proyek Pengerjaan pembangunan Penataan Kawasan Pura Agung Besakih terus dikebut oleh pemborong guna dapat diselesaikan di akhir tahun 2022. Hingga saat ini sudah terlihat sejumlah bangunan gedung bangunan maupun tempat parkir bertingkat yang berdiri megah di dekat Setra Adat Besakih di Banjar Batumadeg, serta di Manik Mas Banjar Besakih Kangin.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan di lapangan, untuk pengerjaan proyek di Manik Mas masih terus berjalan. Para pekerja terlihat bekerja serius untuk mengerjakan sejumlah pembangunan parkir bertingkat yang sampai saat ini masih belum tuntas. Pengerjaan sejumlah proyek masih menggunakan alat berat. Untuk mengerjakan proses pembangunan gedung yang masih dalam proses finishing. Sementara itu, untuk proyek penataan di sepanjang margi agung sudah terlihat rampung. Untuk candi bentar sudah berdiri megah tinggal proses finishing.

Baca juga:  Kejari Denpasar Rawat Pelaku Narkoba, Gemakan Pelayanan Tanpa Korupsi

Tak hanya proyek di Manik Mas, pengerjaan proyek di dekat Setra Adat Besakih di Banjar Batumadeg juga terus dikebut. Sejumlah bangunan gedung sudah rampung dikerjakan, namun masih ada sejumlah gedung yang saat ini masih dalam proses finising. Termasuk, parkir bertingkat juga masih dalam proses pengerjaan. Untuk atap gedung ada yang sudah selesai di cat ada juga yang masih dalam proses pengecatan.

Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha, mengungkapkan, berdasarkan informasi dari PT Pembangunan Perumahan progresnya sudah hampir 76 persen karena ada sedikit kendala terkait tanah. Sementara dari PT TJS Waskita pengerjaannya telah mencapai 95 persen. “Kami berharap di akhir tahun ini pembangunannya sudah dapat diselesaikan,” ucapnya.

Baca juga:  Kapolri Kukuhkan Bankamda dan Forum Sipanduberadat, Selesaikan Masalah Gunakan Kearifan Lokal

Widiartha mengatakan proyek penataan Kawasan Pura Besakih merupakan suatu sejarah tidak terlupakan. Semua ini, tak terlepas dari Gubernur Bali Wayan Koster. Untuk itu, pihaknya berharap ke depannya terkait penataan ini ada aturan yang mendasari baik itu Perda maupun Pergub. “Sehingga, apa yang dapat dilakukan, nantinya akan ditindaklanjuti berkaitan hal itu,” katanya.

Menurut Widiartha, kalau pembangunan semuanya sudah rampung atau selesai dilakukan, maka kawasan Pura Agung Besakih akan terlihat sangat megah dan tertata rapi tidak semrawut. Terutama untuk parkir kendaraan dan juga pedagang yang selama ini cukup semrawut setiap upacara karya di Pura Agung Besakih.

Baca juga:  Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn., Dikukuhkan Jadi Guru Besar Sejarah Seni Rupa

“Untuk tempat parkir kendaraan tidak lagi kekurangan atau semrawut lagi. Sebab, parkir bertingkat yang telah disediakan mampu menampung ribuan kendaraan. Sementara untuk para pedagang yang saat ini masih berjualan di areal pura akan direlokasi dan diberikan tempat yang layak di kantong-kantong yang sudah disiapkan,” jelas Widiartha.

Selain itu, jelas Widiartha, untuk pariwisata juga nantinya akan lebih tertata. Sebab, bagi wisatawan yang berkunjung ke Besakih tidak diizinkan masuk ke area pura karena sudah disiapkan tempat khusus. “Nanti wisatawan dapat melihat dan mengetahui semua pura yang ada di Besakih lewat tempat tersebut melalui pemandu,” imbuhnya. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN