Plafon Gedung Poliklinik RSUD Klungkung nampak jebol cukup parah. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Plafon pada Gedung Poliklinik RSUD Klungkung jebol, di tengah pengerjaan proyek Gedung Perawatan Bedah. Kerusakan gedung ini cukup parah, sehingga menyita perhatian warga yang lewat, hingga sejumlah anggota DPRD Klungkung. Karena gedung yang masih terkesan baru ini, bagian plafon pada sisi selasar itu sudah rontok cukup parah.

Tepat di sebelah selatan kerusakannya, nampak sedang ada pembangunan gedung baru. Yakni, Gedung Perawatan Bedah RSUD Klungkung yang pembiayaannya menggunakan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), senilai Rp 4,77 Miliar. Dimana pada minggu ke-20 capaian pekerjaan baru mencapai 55,87% dari target sebesar 67,98% sehingga terjadi minus 11,987%.

Baca juga:  Masa Demo Padati Gedung Parlemen

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Klungkung drg. I Gusti Ayu Ratna Dwijawati, M.Kes didampingi Kabid Sapras Penunjang Pelayanan Non Medis Wayan Suwira, Senin (10/10) menyampaikan plafon Gedung Poliklinik itu jebol, bukan karena terjangan hujan lebat. Bukan juga karena angin kencang. Tetapi, karena terdampak dari proses pembangunan Gedung Perawatan Bedah di sebelah selatannya.

“Ini karena tempat di sekitar proyek itu sempit. Karena bagian atap Gedung Poliklinik ini dipakai penyangga scaffolding (perancah). Jadi, saat terjadi hujan, air hujannya masuk ke plafon selasar, sehingga plafonnya jebol. Scaffolding terpaksa dipasang diatas, karena tempatnya sempit,” katanya.

Baca juga:  TPP Guru di Klungkung Masih Nunggak Dua Bulan di 2021, Awal 2022 Juga Belum Dibayarkan

Perancah ini suatu struktur sementara dari besi yang digunakan untuk menyangga pekerja dan material dalam proses konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Meski kerusakan plafonnya cukup parah, Suwira menambahkan, kerusakan tidak sampai di dalam ruangan. Sehingga, dipastikan tidak ada ruangan yang bocor, dan membuat pasien dan pelayanan rumah sakit terganggu. Pelayanan pasien masih bisa berjalan seperti biasa.

Menyikapi sorotan masyarakat akibat kerusakan Gedung Poliklinik ini, Suwira menegaskan proses perbaikan baru akan dilakukan setelah proses pembangunan Gedung Perawatan Bedah itu tuntas, sesuai target pada 14 Nopember. Termasuk juga kerusakan lain yang ditimbulkan dari pelaksanaan proyek itu. Namun, berapa biaya yang dibutuhkan, belum bisa dipastikan. Pembangunan Gedung Perawatan Bedah ini, juga sedang disorot banyak kalangan. Karena terjadi keterlambatan. Ini disebabkan oleh kurangnya ketersediaan bahan dan tenaga kerja serta material yang disediakan tidak sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga:  Bupati Suwirta Lepas Siswa Berprestasi Lomba ke Tingkat Nasional, Klungkung Miliki SDM Unggul

Evaluasi dari hasil monev pemerintah daerah, dipimpin langsung Bupati Klungkung hingga sidak Komisi III DPRD Klungkung yang diinstruksikan sebelumnya, juga tidak dilakukan sepenuhnya, terutama dalam hal penambahan tenaga dan jam kerja. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN