Peresmian Kampus UMKM Shopee Ekspor Bali di Sanur, Rabu (5/10). (BP/wid)

DENPASAR, BALIPOST.com – Peluang pasar ekspor pada produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Bali cukup tinggi. Untuk mengambil peluang tersebut, pelaku UMKM kini bisa memanfaatkan teknologi digital salah satunya layanan pada marketplace.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno, pada acara Peresmian Kampus UMKM Shopee Ekspor Bali di Sanur, Rabu (5/10) mengatakan, saat pariwisata Bali sepi, UMKM yang mampu menopang. Bahkan pasar produk UMKM tidak hanya lokal namun juga ekspor.

Baca juga:  Tiga Sektor Primadona Membuat Kinerja Ekspor Menjadi Gemilang

Digitalisasi dikatakannya menjadi sebuah keniscayaan inovasi untuk kemajuan UMKM. “Untuk itu kita ingin mendorong UMKM masuk digitalisasi. Target market bukan hanya lokal,” jelasnya.

Kolaborasi dengan marketplace dalam hal ini Shopee dikatakannya memberi jawaban terhadap potensi ekspor produk UMKM. Sandiaga menyebutkan dari jumlah UMKM di Bali di marketplace Shopee ada peningkatan 35-45 persen untuk pasar ekspor.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengatakan, kreatifitas perajin di Bali sangat luar biasa, namun perlu meningkatkan keberanian terutama dalam pemasaran digital. Hal itu yang menjadi kendala UMKM saat ini. “Jadi produknya (UMKM) sudah memenuhi selera. Pemahaman tentang digitalisasi yang perlu ditingkatkan sehingga percaya diri dan berani,” terangnya.

Baca juga:  Bali Punya Produk Berkelas Ekspor, Mari Cintai Produk Lokal

Untuk itu, dengan berdirinya Kampus UMKM Shopee di Bali diharapkan bisa menjadi tempat edukasi bagi UMKM.

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handika Jahja, mengatakan, produk UMKM di Bali cukup diminati karena sangat kreatif. Untuk itu Bali menjadi Kampus UMKM Shopee Ekspor ke-3 yang dilaunching saat ini. “Untuk Kampus UMKM Shopee sudah hadir di 10 wilayah. Namun untuk kampus ekspor baru 3 salah satunya di Bali,” jelasnya.

Baca juga:  Satgas Saber Pungli Sorot Dana Desa

Lewat marketplace Shopee pelaku UMKM bisa menjual produknya dengan menyasar 10 negara yang bergabung. Handika mengatakan, untuk di Bali produk yang paling dominan diminati bagi pasar ekspor yaitu fashion, asesoris dan kecantikan. Pasar terbesar untuk pembelian produk yiatu Malaysia, Singapura dan Philipina. (Widi Astuti/bisnisbali)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *