Suasana di Kalangan Ayodya, Art Center saat ada pementasan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Minimnya pergelaran seni dan budaya di Taman Budaya, Art Center Denpasar di masa pandemi COVID-19 ini membuat kondisi sarana pendukung di beberapa panggung memprihatinkan. Pasalnya, kelengkapan penunjang untuk pergelaran di atas  panggung, seperti alat-alat lampu (lighting), sound, kabel dan sebagainya sebagian besar rusak termakan usia.

Hanya 60 persen yang bisa digunakan. Panggung utama Ardha Candra tinggal fisik. Sedangkan alat-alat seperti lampu dan sound kosong.

Rata-rata lighting yang terpasang sudah rusak tidak dapat digunakan lagi. Padahal, wacana Pesta Kesenian Bali (PKB) 2022 akan digelar secara offline atau bisa disaksikan langsung di Taman Budaya Bali, Denpasar.

Baca juga:  Ratusan Hotel di Bali Dijual, BI Sebut Kepemilikan Bukan Warga Lokal

Saat dikonfirmasi, Kepala UPT. Taman Budaya Bali, I Wayan Ria Arsika membenarkan kondisi Taman Budaya saat ini. “Untuk kondisi daya dukung sarana dan prasarana khususnya untuk panggung pergelaran di Taman Budaya kondisinya 60-70 persen dapat digunakan,” ujar Arsika, Kamis (7/4).

Dikatakan, seperti panggung utama Ardha Candra benar-benar kosongan. Lampu banyak yang mati, sound rusak, bahkan kabel-kabel sejak Taman Budaya dibangun belum pernah diganti.

Di panggung berbeda, juga kondisinya sama. Panggung depan Ksirarnawa juga serupa tidak bisa digunakan karena alat-alat pendukung untuk pergelaran tidak ada. “Wacana perhelatan Pesta Kesenian Bali 2022 digelar secara offline kita sambut gembira. Namun di sisi lain, kondisi Taman Budaya seperti sekarang terus terang saja harus dipikirkan juga, belum lagi bangunan Taman Budaya sudah termakan usia, kokohnya bangunan harus dipertimbangkan,” tandasnya.

Baca juga:  Lima Tokoh Bali Terima Bali Mandara Parama Nugraha 2017

Pihaknya mengakui, di tengah pandemi Covid-19, mengajukan anggaran pengadaan tidak mungkin bisa dilakukan. “Bukan berarti satu dua kali kita mengajukan anggaran pengadaan agar Taman Budaya diberikan prioritas kelengkapan, sebelum pandemi setiap tahun usulan diajukan namun apa daya realisasinya berbeda,” ungkapnya.

Menyikapi kondisi Taman Budaya seperti itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gde Arya Sugiartha akan melakukan pembahasan dan pengecekan ke lapangan. “Segera kita diskusikan, untuk rencana PKB digelar secara langsung dan bisa disaksikan ke Taman Budaya, hal ini perlu disiapkan dengan baik,” ujarnya.

Baca juga:  Menparekraf Kembali Ungkapkan Tak Mau Andalkan Wisman, Kejar Kualitas Dibanding Kuantitas

Ia menyatakan, untuk sarana alat-alat pendukung tahun ini bisa menggunakan anggaran perawatan. “Bisa juga saat pelaksanaan PKB dengan sistem sewa, toh juga untuk pembukaan dan penutupan biasanya memanfaatkan tata lampu, sound system dan sebagainya,” tandasnya.

Pihaknya menambahkan, rencana PKB tahun ini sesuai arahan Gubernur Bali bisa digelar secara langsung di Taman Budaya. Termasuk pawai akan diadakan kembali. “Untuk itu, tetap ada pembatasan  penonton, ini akan kita pantau dan kita diskusikan agar lebih matang dengan kabupaten/kota,” pungkas mantan Rektor ISI Denpasar ini. (Winatha/balipost)

BAGIKAN