Suasana penerimaan balon ketum KONI Bali hari terakhir Rabu (16/3), pukul 13.00. (BP/nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tercatat empat orang ikut memeriahkan bakal calon (balon) Ketum KONI Bali masa bakti 2022-2026. Meraka adalah IGN Oka Darmawan, Dewa Susila, AA Kompiang Gede, dan Togar Situmorang. Hanya, yang membedakan Oka Darmawan mendapat dukungan 27 suara, sedangkan tiga kandidat lainnya belum mendapat suara dukungan.

Sekretaris Steering Committee (SC) Putu Yudi Atmika, di Sekretariat KONI Bali, Rabu (16/3), menegaskan, total dukungan 67 suara, terdiri atas pengprov cabpr, KONI kabupaten dan kota se-Bali, termasuk badan fungsional olahraga. “Kami putuskan empat balon ini, hingga waktu ditetapkan paling lambat 16 Maret, pukul 13.00,” terang Yudi.

Baca juga:  Bupati Gede Dana Dilantik Sebagai Ketum Pengprov KKI Bali Periode 2021-2025

Sebagaimana diputuskan, seorang kandidat minimal diusung 20 suara, dan jika ca.on didukung 50 persen plus 1 atau 34 suara, otomatis dilakukan aklamasi. Anggota SC Maryoto Subekti, menandaskan, pihaknya sekadar melanjutkan keempat balon, dan akan dibahas di musorprov KONI Bali, di kantor gubernur, pada Sabtu (19/3).

Salah seorang balon AA Kompiang Gede mengakui, dirinya selaku insan olahraga ikut peduli terhadap perkembangan olahraga di Bali dan bertekad maju. Cuma, Agung Kompiang mempertanyakan apakah seorang balon minimal harus didukung 20 suara jika ingin maju. “Apakah keputusan minimal didukung 20 suara, kalau balon ingin maju, hal itu sesuai dengan AD/ART KONI,” tanya dia.

Baca juga:  Cadangan Listrik Surplus, PLN Yakinkan Investor Berinvestasi di Bali

Balon lainnya Togar Situmorang mengkritisi, sebaiknya figur ketum KONI dipegang generasi muda. Dia juga mempertanyakan persyaratan balon yang maju harus diusung setidaknya 20 suara. “Apakah demikian yang tertuang dalam AD/ART KONI,.” tanya Togar, yang juga Ketua Umum Pengkot Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kota Denpasar ini. Jika diirinya terpilih, Togar punya program induk organisasi olahraga plat merah ini, tidak berpangku tangan pada dana APBD. Akan tetapi, dituntut mencari dana terobosan, misalnya memanfaatkan aset kompleks Stadion Ngurah Rai, untuk UMKM. “Selayaknya Ketum KONI dijabat anak muda yang enerjik, dan saya terinspirasi dari mantan Ketum KONI Pusat Wismpyo Arismunandar,” ucapnya. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Dua Hal Ini Sebabkan Pembagian Rastra di Pagayaman Dipertanyakan Warga

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *