STMIK Primakara menunjukkan 2 sertifikat ISO yang diperolehnya di tengah pandemi COVID-19. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pembenahan di berbagai bidang masih terus dilakukan di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya dilakukan STMIK Primakara.

Meski di tengah pandemi COVID-19, kampus ini berhasil mengantongi dua sertifikat ISO yakni ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018. “Momen pandemi kita manfaatkan untuk melakukan pembenahan di berbagai bidang. Salah satunya sertifikasi ISO,” kata Ketua STMIK Primakara, Made Artana, Minggu (6/12).

Dikatakannya, secara filosofis, masa pandemi ini merupakan masa menjadi kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu. “Dengan filosofi ini STMIK Primakara melakukan penguatan ke dalam, sama seperti kepompong sebetulnya lagi berubah di dalam, sampai menjadi kupu-kupu. Filosofi kepompong inilah yang mendasari STMIK Primakara melakukan banyak hal penguatan internal di masa pandemi,” ungkap Artana.

Baca juga:  Jaga Potensi Wisata Desa Tunjuk, Angklung Diserahkan ke Siswa SDN 1

Ia menuturkan keberadaan pandemi memaksa banyak orang untuk tidak bergerak, diam pada posisinya, bekerja lebih ke dalam dan bahkan ada beberapa yang berhenti sama sekali. Oleh karena itu, pihaknya di STMIK Primakara lebih melakukan penguatan ke dalam.

Dua sertifikasi ISO ini sebagai upaya Technopreneurship Campus ini terus melakukan pembenahan secara internal organisasi dan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan sebagai salah satu Kampus IT top di Indonesia.

Putri Anugrah Cahya Dewi selaku Sekretaris Pusat Penjaminan Mutu STMIK Primakara menjelaskan Sertifikat ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018 ini didapatkan dari Lembaga sertifikasi PT. Decra Group Indonesia pada November 2020. ISO 9001:2015 merupakan sertifikasi internasional untuk sistem manajemen mutu. Tujuan dari ISO 9001:2015 untuk meningkatkan standar mutu di STMIK Primakara agar dapat meningkatkan kepuasan baik kepuasan stakeholder maupun pihak berkepentingan.

Baca juga:  Ajak Milenial Kuasai Teknologi, Bupati Giri Prasta Gandeng STMIK Primakara

Sementara ISO 21001:2018 merupakan sertifikasi internasional untuk sektor Pendidikan. Tujuan dari ISO 21001:2018 ini adalah untuk memberikan dan meningkatkan mutu, kualitas, layanan pendidikan, serta output di STMIK Primakara. “Salah satu target STMIK Primakara adalah tersertifikasi internasional (ISO). Untuk mencapai target tersebut, kami sudah mempersiapkan diri kurang lebih selama 1 tahun sampai pada bulan STMIK Primakara tersertifikasi,” terang Cahya Dewi.

Artana menambahkan untuk ISO 21001:2018 baru dimiliki oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia. ISO ini memiliki nama resmi Educational Organisation Management System (EOMS). “Jadi (ISO ini menilai) sistem manajemen untuk organisasi pendidikan atau sistem manajemen untuk perguruan tinggi,” kata Artana.

Baca juga:  Kelulusan Siswa SMA di Bali Capai 99,96 Persen

Karena berkaitan dengan sistem menejemen, ISO ini melihat semua hal di perguruan tinggi seperti pengelolaannya harus sudah sesuai dengan standar internasional. “Nah itu yang sulit untuk memenuhinya dan di Bali sepertinya belum ada yang punya. Tapi di Indonesia, kata providernya baru belasan yang punya ISO itu,” jelas Artana. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *