Gubernur Bali, Wayan Koster. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster akhirnya mengungkap realisasi dari refokusing anggaran dalam APBD Semesta Berencana 2020 sebesar Rp 756,69 miliar untuk penanganan COVID-19. Baik untuk penanganan kesehatan, dampak ekonomi, maupun jaring pengaman sosial.

Dari ketiga alokasi tersebut, baru anggaran penanganan dampak ekonomi yang terealisasi 100 persen. “Alokasi anggaran untuk penanganan kesehatan sebesar Rp 310.366.162.976,68, sampai saat ini terealisasi Rp 287.312.916.287,70 (92,57%),” ujarnya dalam Rapat Paripurna DPRD Bali dengan agenda jawaban Gubernur terhadap pandangan umum Fraksi di gedung dewan, Jumat (14/8).

Baca juga:  Totalnya 77 Persen, Empat Kabupaten/kota Catat 3 Digit Tambahan Kasus COVID-19

Penanganan dampak ekonomi, lanjut Koster dialokasikan sebesar Rp102.930.000.000 dan sudah terealisasi 100%. Sedangkan Jaring Pengaman Sosial (JPS) sebesar Rp 197.742.007.160 sudah terealisasi Rp 178.399.909.180 (90,22%). Mantan anggota DPR RI ini juga menanggapi sorotan sejumlah Fraksi soal adanya kesan pemberian stimulus melalui pendekatan politis.

Khususnya Bantuan Stimulus Usaha (BSU) yang ditujukan kepada Koperasi, IKM dan UMKM melalui Dinas Koperasi Kabupaten/Kota dari APBD Provinsi Bali. “Pemberian BSU kepada Koperasi, IKM dan UMKM telah dilaksanakan melalui pendataan dan verifikasi obyektif yang melibatkan Pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga jauh dari intervensi kepentingan politis,” tegasnya.

Baca juga:  Pulau Dewata Berikan Anugerah 29 Desa dalam Desa Wisata Award 2017

Di sisi lain, Koster menyebut Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali telah memberikan berbagai bentuk bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Baik berupa jaring pengaman sosial maupun penanganan dampak ekonomi selama masa pandemi COVID-19. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *