Jajaran Komisi IV DPRD Badung mengunjungi SMP Negeri 2 Mengwi, Rabu (22/7). (BP/Par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Mengwi, hingga kini belum memiliki laboratorium dan perpustakaan. Mereka sementara memanfaatkan ruang kelas sebagai perpustakaan.

Hal itu terungkap dalam kunjungan Komisi IV DPRD Badung ke SMPN 2 Mengwi, Rabu (22/7). Kehadiran jajaran legislator Badung ini diterima langsung Kepala Sekolah I Nyoman Suardana. Kunjungan dipimpin Ketua Komisi IV Made Sumerta beserta anggota.

Kepala SMPN 2 Mengwi, Nyoman Suardana menyampaikan di hadapan Dewan, hingga saat ini sekolah yang dipimpinnya belum memiliki laboratorium dan perpustakaan. Pihaknya berharap, Pemkab Badung yang difasilitasi melalui Komisi IV bisa segera membantu. “Untuk perpustakaan saat ini kami gunakan satu ruang kelas dan itupun sangat tidak memadai,” ujarnya.

Baca juga:  Diharapkan, Zona Ekonomi dan Pariwisata Terakomodasi dalam RDTR Kecamatan Mengwi

Menyikapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Badung Made Sumerta mengatakan, keluhan tersebut sejatinya telah ditindaklanjuti, namun akibat Covid-19 untuk sementara pemerintah setempat menfokuskan dananya ke penaganan Corona.
“Sebelum mewabahnya Covid-19 kamk sempat berkunjung ke SMPN 2 Mengwi melihat langsung keluhan yang disampaikan kepala sekolah. Sebetulnya, biaya pemeliharaan tersebut sedianya akan dianggarkan di perubahan. Namun, karena ada refocusing anggaran akibat Covid-19, sepertinya tahun ini tidak bisa terealisasi,” katanya.

Baca juga:  Ini, Vonis Jerinx

Terkait kendala-kendala tersebut, pihaknya selaku Dewan yang membidangi pendidikan mengaku akan terus mengawal. “Kita sesuaikan dengan kondisi walaupun anggaran tahun ini terbatas. Kita harus tetap menjalankan sesuai dengan regulate yang ada. Sehingga tidak bertentangan dengan instruksi yang ada,” terangnya.

Selain meninjau kendala-kendala yang dihadapi SMPN 2 Mengwi, Komisi IV DPRD Badung juga mengecek kesiapan sekolah dalam menghadapi new normal. “Apakah sudah menerapkan protokol kesehatan? Bagaimana kesiapan sarana prasarananya karena saat ini kan masih menggunakan sistem daring,” ujarnya.

Baca juga:  Sampah Kiriman Cemari Pesisir Kusamba 

Anggota Komisi IV Nyoman Gede Wiradana menambahkan, dalam menghadapi new normal ini persiapan sekolah harus benar-benar matang. Pihak sekolah wajib mengawasi para siswa jika ada kegiatan tatap muka di sekolah. “Jika ada siswa yang panas harus dibawa kemana. Masker jangan sampai ditukar-tukar dengan teman-temannya, nah bagaimana caranya sekolah mengedukasi siswa terkait ini. Para guru juga kalau bisa bekerja dari rumah saja melalui online,” pungkasnya. (Parwata/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *