Pura Agung Besakih. (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Komisi IV DPRD Karangasem melaksanakan sidak ke Dinas Pariwisata, Selasa (9/10). Dewan menduga  terjadi kebocoran retribusi di sejumlah objek wisata. Sebab, pencapain Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata sampai triwulan III tidak mencapai target.

Anggota Dewan, Wayan Suastika, mengatakan, realisasi PAD di sektor pariwisata menurun signifikan. Pihaknya menduga itu akibat adanya kebocoron. Target pendapatan daerah di sektor pariwisata sekitar Rp 15.500.000.000. Dari target ini, sampai triwulan III baru terealisasi Rp 2.052.160.000. “Sejatinya kami mengandalkan sumbangan PAD tinggi dari galian C dan pariwisata, tetapi PAD dari kedua sektor turun drastis,” tegasnya.

Baca juga:  Puncak Pujawali, Umat Hindu Mulai Padati Pura Luhur Uluwatu

Ia minta eksekutif mencari penyebab turunnya PAD dari sektor pariwisata dan segera mencarikan solusinya. Kalau tidak akan sangat mempengaruhi keuangan daerah. Sumber PAD pariwisata Karangasem berasal dari 14 objek wisata rafting, Jemeluk, Besakih, Pantai Pasir Putih, Labuan Amuk, Jasri, Kubu, dan Bukit Lempuyang.

Ketua Komisi IV Nyoman Rena juga minta Pemkab Karangasem segera melakukan monitoring ke lapangan untuk mencari penyebab penurunan itu. “Dinas Pariwisata bisa mencari terobosan. Salah satunya mencari objek wisata mandiri untuk mendongkrak PAD,” ujarnya.

Baca juga:  Sidak Proyek di Nusa Penida, Wabup Kasta Minta Pengerjaan Tak Molor

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Karangasem Made Cekeb mengungkapkan, belum terealisasinya target PAD disebabkan oleh berbagai persoalan. Salah satunya, objek yang belum bisa dipungut retribusi dipaksakan masuk sebagai objek penghasil untuk menyumbangkan PAD. “Ada objek yang belum bisa dipunggut, tapi ditargetkan pendapatan. Itu yang membuat kami sulit,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *