Suasana di SMK Negeri Jembrana. (BP/Dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Para siswa SMP yang melanjutkan ke jenjang SMA/SMK Negeri di Jembrana lebih banyak mendaftar ke SMA. Bahkan hampir sebagian besar Sekolah Kejuruan Negeri, pendaftarnya tidak memenuhi kuota yang ditentukan.

Di sisi lain, sejumlah SMA Negeri mengalami over kuota dengan menerapkan sistem zonasi. Hal tersebut terlihat saat pengumuman  PPDB SMA/SMK Negeri Jumat (5/7).

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Jembrana, I Putu Wardana mengatakan meskipun tidak memakai sistem zonasi, tetapi di sejumlah SMK Negeri di Jembrana justru mengalami kekurangan siswa. Dari 5 SMK Negeri, ada tiga yang mengalami kekurangan siswa.

Baca juga:  Komplotan Pemalsu Tes PCR Ditangkap, Ini Modusnya

Yakni SMK N 2 Negara di Baluk, SMK N 3 Negara di Tegalcangkring dan SMK N 4 Negara di Melaya. Sementara SMK N 1 Negara dan SMK N 5 Negara di Pekutatan mengalami kelebihan siswa.

Sehingga terpaksa sekolah menolak ratusan siswa. Untuk siswa yang ditolak ini, menurutnya, masih dibuka peluang dengan mengulangi mendaftar menggunakan NUN.

Sementara itu untuk SMA, ada ratusan lulusan SMP di Jembrana yang ditolak masuk di SMA tempatnya mendaftar. Menyikapi banyaknya siswa yang belum tertampung di sekolah ini, sekolah akan menerapkan optimalisasi PPDB. Yakni dengan membuka peluang pendaftaran ulang bagi siswa yang ditolak ke sekolah yang kekurangan pendaftar.

Baca juga:  Menjaga Beban Psikologis Anak

Di SMAN 1 Negara mengalami kelebihan siswa pendaftar, sehingga sekolah terpaksa menolak hingga sekitar 183 siswa. Di SMAN 1 Negara ini total ada 470 pendaftar terdiri dari 31 jalur prestasi, perpindahan orang tua 7, siswa tidak mampu 20 dan zonasi 412. Sementara sekolah ini memiliki 8 rombel dengan jumlah siswa maksimal 288 siswa.

Sehingga ada 183 siswa yang terpaksa tidak diterima. Begitu halnya SMAN 2 Negara, dari total 370 pendaftar, hanya menerima 288 siswa sehingga masih ada 82 tidak diterima.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali Mulai Turun, Sayangnya Masih 3 Digit

Di sisi lain, di Kecamatan Pekutatan tepatnya di SMAN 1 Pekutatan justru mengalami kekurangan siswa. Dari kuota 288 siswa yang mendaftar hanya 250.

Dengan rincian jalur prestasi 14 siswa dan regular 236. “Kami kekurangan lagi 38 siswa. Dari provinsi membuka PPDB optimalasi, sedangkan di SMK N 5 Negara kelebihan. Yang di SMK 5 bisa mendaftar di SMA N 1 Pekutatan menggunakan Nilai Ujian Nasional (NUN),” tandas Kepala SMA N 1 Pekutatan, I Wayan Rai Gelgel. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *