MANGUPURA, BALIPOST.com – Proyek pengeboran untuk pemasangan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV di kawasan jalan Darmawangsa, Kampial, Kuta Selatan, kembali dikeluhkan pengguna jalan. Sebab, meski pengeboran sudah selesai dilakukan, bekas galian yang ada di sepanjang jalan tersebut masih belum diaspal dan dibiarkan ditimbun pasir dan kerikil sehingga rawan kecelakaan.

Dari pantauan di lokasi, ada sebanyak puluhan titik bekas galian yang belum diaspal. Salah seorang pengendara yang melintas di lokasi, Kadek Komala mengatakan, selama beberapa bulan terakhir memang di lokasi tersebut kerap terjadi kemacetan.

Dikatakan, beberapa hari ini, pengerjaan itu sudah rampung, namun untuk bekas galian ternyata belum juga diaspal. Sebelumnya, Kabid Binamarga PUPR Badung, Sang Nyoman Oka Permana mengatajan, pihak dinas PUPR Badung sudah sempat turun ke lokasi proyek melakukan pendataan. “Sudah dilakukan pendataan terkait kerusakan-keruskaan yang ditimbulkan oleh itu,” katanya.

Baca juga:  Tak Punya SDA, Bali Tetap Pertahankan Pariwisata

Namun, pihaknya belum mengetahui apakah kerusakan yang ditimbulkan sudah mulai diperbaiki. Sebelumnya pihak PHPR juga sudah melayangkan surat biasa, dan satu kali surat peringatan.

Ia menegaskan, apabila itu tidak dikerjakan, pihak PUPR Badung akan mengklaim dan dananya akan masuk ke kas negara yang nantinya akan digunakan untuk perbaikan di sana.

Diungkapkannya, terkait kerusakan yang ditimbulkan, yaitu ada saluran drainase, ada jalan maupun utilitas lain. “Pada intinya mereka harus mengembalikan. Kalau tidak dikerjakan, akan kami klaim,” ujarnya.

Baca juga:  Timbul Tenggelam Rencana Bandara Bali Utara

Dari pihak rekanan dikatakannya, memang sudah menyanggupi. Bahkan selama pengerjaan proyek, pihaknya sudah menyarankan untuk menggunakan metode kerja yang sering dilakukan pihak PUPR, yaitu metode clean construction.

Namun, mereka tidak pernah melakukan itu. “Kami akan memperingati sesuai prosedur saja. Kalau memang sampai akhir proyek mereka tidak bisa mengerjakan, kami akan mengklaim dan memasukkan ke kas negara. Kita akan ambil alih kalau mereka tidak mampu mengerjakan,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Toto Hadiani, selaku pelaksana proyek SKKT 150 kV Darmawangsa mengaku pihaknya saat ini sedang melakukan rancangan perbaikan. Selain itu, ia juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk pihak Desa, Kecamatan dan Dinas PUPR Kabupaten Badung dalam proses pengerjaan kedepannya.

Baca juga:  Jalan Penghubung Tiga Banjar di Tianyar Tengah Rusak Berat

Diakuinya, pengerjaan tersebut memang sudah selesai dikerjakan pada Jumat (31/5). Namun, karena mendekat hari Raya lebaran, pekerjaan dihentikan karena para pekerja sedang libur. “Rencananya pengerjaan akan dilanjutkan pada 10 Juni mendatang,” ujarnya.

Dikatakannya, pengerjaan rencananya akan dikerjalan mulai pada 10 Juni dan menutup bekas galian sebanyak 20 lubang. Untuk pengerjaan, memang kata dia ada tahapannya.

Sehingga, untuk finishing tidak ada ketimpangan dengan jalan yang sudah ada. “Jadi benar-benar dikaji dulu. Ya, untuk pengerjaan 20 bekas galian itu,” tambahnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *