Sejumlah tumpukan sirtu di pengerjaan overlay jalan di Cekik-Gilimanuk masih dilakukan. (BP/istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Persiapan untuk meningkatkan kenyamanan pemudik mulai dilakukan di sejumlah ruas jalan, terutama jalur Denpasar-Gilimanuk. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII yang mewilayahi Jawa Timur dan Bali menyebutkan jalur dari perbatasan Tabanan hingga Gilimanuk dipermak.

Menurut PPK 03, Cekik-Batas Kota Tabanan BPJN Wilayah III, Grace Agustina Togatorop, Kamis (16/5), beberapa persiapan telah dilakukan untuk kelancaran di jalur mudik khususnya arah ke Pelabuhan Gilimanuk. Di antaranya tebal lapis tambah (overlay) jalan sepajang 5,7 kilometer yang terbagi di beberapa segmen. “Kalau overlay aspal AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) beberapa segmen sudah selesai. Seperti di Cekik, Gilimanuk. Nanti dilanjutkan setelah lebaran. Sekarang juga pemeliharaan rutin dengan penambalan lubang,” ujar Grace.

Baca juga:  Sebanyak 80 Persen Tambahan Warga Terjangkit COVID-19 Bali Ada di Lima Daerah Ini

Sedangkan untuk pembangunan duplikasi jembatan Tukadaya menurutnya juga masih berlangsung. Namun sesuai masukan dari tim gabungan sebelumnya, pada masa arus mudik dan arus balik lebaran akan dilakukan penghentian pengerjaan sementara. “Sebenarnya pembangunan duplikasi jembatan tidak mengganggu, karena yang dikerjakan lokasinya baru dan tidak sampai ke badan jalan. Tetapi tetap kita hentikan sementara,” tambahnya.

Pihak rekanan juga diminta untuk memasang rambu-rambu di sekitar lokasi proyek tersebut. Saat ini sejatinya sudah terpasang rambu.

Baca juga:  Nikmati Suasana Hutan, Coba Tracking dan Bersepeda di Bunut Bolong

Sementara itu terkait pembangunan jembatan kembar di Tukadaya itu, Agung Sastra dari PT Tri Jaya Nasional selaku pelaksana pekerjaan mengaku akan mengikuti imbauan penghentian sementara untuk kelancaran arus mudik itu. Beberapa pekerjaan berat akan dihentikan. “Kebetulan hampir sebagian besar pekerja dari Jawa. Dan mereka juga mudik,” terangnya.

Meski demikian, ia mengatakan ada sejumlah tenaga lokal yang nantinya masih bekerja tetapi untuk pekerjaan yang ringan dan tidak mengganggu arus lalu lintas. Proyek senilai Rp 14 miliar lebih ini ditargetkan rampung pada Desember 2019. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Jelang HBD, Komunitas Dibekali "Basic Life Support"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *