
TABANAN, BALIPOST.com – Kemacetan panjang masih terjadi di jalur nasional Denpasar–Gilimanuk hingga Selasa (9/12), sehari setelah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) beruntun terjadi di Banjar Payan, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Tabanan.
Meski kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi dan jalur kembali dibuka dua arah, arus kendaraan tetap merayap akibat padatnya volume kendaraan yang melintas.
Kecelakaan beruntun pada Senin (8/12) sore itu terjadi akibat sebuah truk tronton bermuatan besi diduga mengalami rem blong. Sopir truk sempat terjepit dalam kabin.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kendati demikian, dampaknya terasa hingga keesokan harinya karena antrean panjang kendaraan di jalur vital tersebut tidak segera terurai.
Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Anton Suherman saat dikonfirmasi, Selasa (9/12), menjelaskan bahwa jalur di lokasi kecelakaan Desa Antap sudah dapat dilalui dua arah sejak Senin malam. “Kendaraan yang terlibat lakalantas sudah berhasil dievakuasi. Jalur sudah bisa dilintasi dua arah,” ujarnya.
Namun, upaya normalisasi kondisi arus lalu lintas kembali terkendala. “Imbas kemacetan kemarin, saat kendaraan mulai mengalir, terjadi lagi truk muatan jatuh,” tambahnya.
Secara terpisah, KBO Lantas Polres Tabanan, Iptu I Made Sumanaya mengungkapkan adanya hambatan tambahan berupa truk bermuatan rongsokan yang mogok di wilayah Jelijih, Selemadeg Timur. “Muatannya sudah berhasil dievakuasi dan dipinggirkan, hanya saja karena kepadatan lalu lintas, kendaraan masih melambat,” jelasnya.
Hingga Selasa siang, petugas masih berada di sejumlah titik untuk mengurai arus kendaraan yang terus menumpuk, mengingat jalur Denpasar-Gilimanuk merupakan salah satu akses logistik yang cukup padat setiap hari. (Puspawati/balipost)









