Siat Geni merupakan ritual yang hanya dapat disaksikan setiap pujawali Purnamaning Kapat, bertempat di Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung. (BP/ian)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Di pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40, Badung akan menyumbangkan pementasan salah satu ritual yang ada di kabupaten itu. Ritual perang api atau yang dikenal dengan Siat Geni akan memeriahkan pawai yang bertempat di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Sabtu (23/6).

Ritual yang hanya dapat disaksikan setiap pujawali Purnamaning Kapat, bertempat di Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung ini sesuai dengan tema PKB ke-40 “Teja Dharmaning Kauripan” yang diartikan Api Spirit Penciptaan.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Ida Bagus Anom Bhasma, mengatakan siat geni merupakan tradisi unik yang masih dilestarikan oleh semua masyarakat Desa Adat Tuban. Karena itu, pihaknya mendaftarkan perang api sebagai warisan budaya tak benda ke pemerintah pusat.

Baca juga:  DPR Dorong Larangan Penggunaan Bitcoin di Bali

“Ini (Siat geni) merupakan tradisi unik dan sesuai dengan tema PKB, yakni Api Spirit Penciptaan. Tradisi ini juga akan kami daftarkan sebagai warisan budaya tak benda ke pusat. Siat geni akan kami tampilkan saat pawai pembukaan nanti,” ungkap IB Anom Bhasma, Selasa (5/6).

Menurutnya, pihaknya akan memboyong ribuan seniman di badung untuk mengikuti setiap rangkaian perhelatan budaya tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bali di Ardha Candra Art Center, Denpasar.

Baca juga:  Wagub Cok Ace Paparkan Rencana Baru Kepariwisataan Bali di BBTF

“Saat pawai pembukaan saja akan ada 500 seniman yang dilibatkan, total ada 4.650 seniman yang dilibatkan yang terdiri dari 27 sekaa atau kelompok seni. Yang jelas, sesuai pean bapak bupati, semua katagori kami ikut serta,” terangnya.

Dikatakan, persiapan Kabupaten Badung untuk ikut dalam pesta kesenian yang akan digelar pada tanggal 7 Juni besok. Kegiatan akan dilakukan di masing-masing sekaa. “Selain menampilkan tradisi Siat geni, kami juga akan menampilkan tari klasik dan kreasi,” katanya.

Birokrat asal Desa Taman, Abiansemal itu menyebutkan dana yang dianggarkan untuk mendukung PKB 2018 ini mencapai Rp 8.178.655.900,00. Angka ini mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3.515.416,00.

Baca juga:  Desa Adat Gunaksa Harap Tetap Diberi Akses Melasti di Kawasan PKB

“Anggaran tahun meningkat hampir dua kali lipat, kalau dulu sekaa gong kebyar dapat Rp 400 juta, sekarang dapat Rp 950 juta. Ini agar tidak ada sekaa yang sampai berhutang gara-gara tampil di PKB,” tegasnya.

Pihaknya berharap, seluruh seniman yang terlibat dapat memberikan hasil yang baik dengan memberikan penampilan yang maksimal. “Kami memberikan apresiasi kepada semua seniman yang akan tampil di ajang PKB, semoga memberikan yang maksimal dan menujukan kreativitasnya,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *