JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam rangka Hari Down Syndrome yang jatuh pada 21 Maret, Kementerian Kesehatan dan RS Harapan Kita menggelar talkshow yang bertema “What I Bring to My Community.” Kegiatan ini untuk mengedukasi orangtua yang memiliki anak down syndrome agar mereka mengetahui cara memperlakukan anak-anak mereka.

Pada umumnya anak down syndrome memiliki keterlambatan, baik pertumbuhan maupun mental. Hal ini karena adanya kelebihan kromosom ke-21 yang disebut dengan istilah trisomi 21.

Baca juga:  Kasus Meninggalnya Bayi di Penitipan Anak Mulai Diadili

Dijelaskan salah satu anggota tim penanganan down syndrome RS Harapan Kita, Kiki Sheila Puar menjelaskan pada umumnya anak-anak down syndrome memiliki potensi yang sama dengan anak-anak yang sama. Selain memberikan pelatihan untuk orangtua, menurut Kiki, anak-anak down syndrome juga perlu diberikan motivasi dan dorongan untuk mandiri. “Mereka juga berhak merasa bagus, merasa cantik, merasa enak, sehingga bisa tumbuh dengan baik,” katanya.

Baca juga:  Masih Bertambah, Segini Jumlah Kumulatif Positif COVID-19 di Bali

Sejauh ini belum ada penelitian yang pasti terkait penyebab down syndrome. Tapi berdasarkan penelitian, usia ibu yang hamil di atas 35 tahun akan meningkatkan risiko lahirnya bayi down syndrome. Selain itu makanan dan polusi juga meningkatkan risiko lahirnya bayi down syndrome. (kmb/balitv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *