Rumah kontrakan tempat ditemukannya jasad bayi yang dikubur di bawah palinggih Panunggun Karang. (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Warga Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, dikejutkan dengan penemuan jasad bayi yang dikubur di bawah palinggih Panunggun Karang pada sebuah rumah kontrakan di Jalan Subak Blaki, Desa Batubulan Kangin, Senin (6/10).

Bayi malang tersebut diduga hasil hubungan seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial R yang melahirkan diam-diam di rumah majikannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, R melahirkan tanpa bantuan tenaga medis di kamar mandi rumah kontrakan tempatnya bekerja. Usai melahirkan, ia menaruh bayi dan ari-ari di dua ember terpisah.

Setelah itu, R menghubungi kekasihnya berinisial G. Ketika G datang, kondisi bayi sudah membiru dan tak bernyawa. Pasangan ini panik, lalu membungkus bayi dengan plastik dan kardus sebelum menguburnya di bawah Panunggun Karang di halaman rumah. Kejadian itu diperkirakan terjadi pada Sabtu (4/10), saat majikan R sedang pulang kampung ke Karangasem sehingga rumah dalam keadaan sepi.

Baca juga:  Minim, Terungkapnya Kasus Pembuangan Bayi

Namun, beberapa hari kemudian R tidak kuat menahan rasa sakit dan mengalami pendarahan hebat. Ia kemudian dilarikan ke RS Ganesha, Celuk, untuk mendapatkan perawatan.

Dari kondisi medis yang mencurigakan, pihak rumah sakit menanyakan penyebab pendarahan tersebut. Awalnya R mengelak, tetapi akhirnya mengakui bahwa ia baru saja melahirkan dan bayinya dikubur di rumah kontrakan.

Tim medis lantas melaporkan temuan tersebut kepada kepala lingkungan, Bhabinkamtibmas, dan personel Polsek Sukawati. Bersama adik majikan R, Gusti Sudiartika, petugas mendatangi lokasi.

Baca juga:  Sejumlah Petinggi Kodam Sertijab di Renon

Setelah melakukan pencarian di sekitar pekarangan, polisi menemukan gundukan tanah mencurigakan di bawah Panunggun Karang. Saat digali, ditemukan kardus berisi jasad bayi yang sudah membusuk.

Jenazah bayi langsung dievakuasi ke RSUD Sanjiwani, Gianyar, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara, rumah kontrakan dipasangi police line dan dilakukan upacara pacaruan pada hari yang sama.

Diketahui, R dan pacarnya G berasal dari Lombok Timur. R baru bekerja di rumah majikan tersebut sekitar lima bulan. Selama ini, majikan tidak menaruh curiga karena R sering mengenakan pakaian longgar dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan.

Sementara itu, Kepala Dusun Banjar Puseh, Desa Batubulan Kangin, I Ketut Arya Suantara mengatakan, ia mengetahui ada mayat bayi dikubur dalam rumah kontrakan setelah dapat informasi dari petugas medis. “Kami dihubungi oleh petugas medis. Bahwa ada perempuan yang melahirkan tanpa ada pertolongan, mayat bayi dikubur dalam rumah,” jelasnya.

Baca juga:  Ibunya Meninggal saat Berusia 20 Hari, Cempaka Tak Dapat ASI

Hasil koordinasi dengan prajuru, di TKP segera digelar macaru bertepatan Purnama Kapat. “Supaya wilayah ini tidak cemer lagi, karena pas bertepatan dengan Purnama Kapat kami ada odalan di Pura Desa. Koordinasi dengan bendesa, jasad bayi agar diangkat kemudian TKP diupacarai baru lanjut prosesi di pura,” jelasnya.

Saat ini Polsek Sukawati dibantu Polres Gianyar masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN