Ribuan Bayi di Buleleng Disasar Vaksin Heksavalen. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Inovasi dalam kegiatan imunisasi dengan sasaran anak baru lahir (bayi) terus diupayakan pemerintah. Terbaru, dengan menggabungkan beberapa imunisasi dasar yang biasa dilakukan, kini cukup dalam satu suntikan melalui vaksin heksavalen.

Ribuan bayi berusia dua bulan hingga tiga bulan akan disasar vaksin heksavalen oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng.

Menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr. Gede Nyoman Sebawa, Provinsi Bali menjadi salah satu dari tiga daerah percontohan nasional, bersama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kabupaten Buleleng pun mulai menyasar sebanyak 2.450 bayi lahir setelah 9 Juli 2025.

Baca juga:  Dana Desa di Buleleng Meningkat 10 Persen

“Kami menemukan banyak orang tua mengeluhkan anaknya terlalu sering disuntik saat imunisasi. Kalau dulu dua jenis vaksin disuntikan terpisah, sekarang cukup satu kali,” ujarnya, Rabu (8/10).

Menurutnya, pengurangan jumlah suntikan ini tidak hanya mengurangi rasa sakit dan trauma pada bayi, tetapi juga meningkatkan kepatuhan orang tua untuk menuntaskan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL).

Ia menjelaskan, vaksin Heksavalen memberikan perlindungan terhadap difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, Haemophilus influenzae tipe B (Hib), dan polio, sekaligus menggantikan jadwal imunisasi dasar yang sebelumnya diberikan terpisah pada usia 2, 3, dan 4 bulan.

Baca juga:  Wakasau Ingatkan Bahaya Paham Radikalisme

“Dengan dijadikan satu dosis Heksavalen, cakupannya akan sama. Ini langkah penting agar semua bayi mendapat perlindungan penuh,” jelas dr. Sebawa.

Dari sisi pelaksanaan, efisiensi juga dirasakan oleh tenaga kesehatan. Proses pemberian vaksin kini lebih praktis dan efektif, sehingga pelayanan bisa dioptimalkan di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas, klinik, bidan praktik mandiri, hingga posyandu.

Dr. Sebawa berharap, melalui program ini pemerintah dapat mencapai target cakupan IDL sebesar 95 persen, sekaligus mencegah potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat enam penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. (Yudha/Balipost)

Baca juga:  Ratusan Masyarakat Buleleng Mudik Lewat Pelabuhan Celukan Bawang
BAGIKAN