pantai cemagi
Sepanjang Pantai Cemagi dan Mengening, Kuta Utara dipenuhi sampah kiriman. Pihak DLHK setempat telah menerjukan ratusan personil untuk membersihkan sampah yang didominasi ranting dan batang pohon. (BP/par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Hujan disertai angin kencang yang mengguyur Kabupaten Badung dan sekitarnya memicu terjadinya gelombang air laut. Alhasil, berton-ton sampah terhempas kelombang hingga membanjiri sepanjang pantai di Badung, khususnya di sepanjang pantai Cemagi dan Mengening, Kuta Utara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, mengaku telah mengerahkan ratusan personil guna membersihkan sampah berupa kayu dan ranting pohon yang memenuhi bibir pantai.

“Karena hujan lebat serta gelombang besar, kami kesulitan melakukan pembersihan khusus di areal Pura Mengening, Cemagi. Padahal, kami sudah mengerahkan 300 personil untuk itu (membersihkan sampah –red),” ujar Eka Merthawan, Jumat (12/1).

Baca juga:  Gubernur Koster Dukung Sinergi Berantas Narkoba, Korupsi, dan Terorisme

Menurutnya, cuaca yang kurang mendukung membuat petugas kebersihan yang dikerahkan tidak bisa bekerja dengan maksimal. Hanya sebagian kecil saja sampah yang berhasil dibersihkan, yakni sekitr 2 ton. “Lagi 20 ton kami sulit mengangkut, karena hujan lebat dan anginnya cukup kencang. Kami harus menunggu hujan reda dulu baru bisa dibersihkan,” terangnya.

Demi mengantisipasi hal tidak diinginkan, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat dan wisatawan yang akan beraktivitas di pantai lebih berhati-hati. Diprediksi sampah kiriman akibat fenomena angin barat ini akan berlangsung hingga April 2018 mendatang. “Kami himbau pengunjung untuk berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan,” katanya.

Baca juga:  Semua Puskesmas Dilengkapi Ambulans, Tapi Ini Masalahnya

Lantas bagaimana dengan kondisi Pantai Kuta? birokrat asal Sempidi, Mengwi itu mengaku tidak jauh berbeda dengan di Pantai Cemagi. “Hampir seluruh kawasan pesisir termasuk Pantai Kuta langsung ditetapkan status siaga,” ucapnya.

Dalam rangka menjaga kebersihan pantai akibat siklun angin barat yang dimulai sejak 25 November 2017, mantan Kabag Humas Badung itu mengatakan total komulatif sampah kiriman sejak November hingga minggu pertama di Januari 2018 mencapai 3.561 ton. Sedangkan, sampah kiriman yang telah dibuang ke TPA Suwung mencapai 1.928 ton.

Baca juga:  Puluhan Koperasi di Jembrana dalam Pengawasan

“Di Minggu pertama 2018 saja sampah kiriman mencapai 337,5 ton. Ini terdiri dari sampah kiriman di pantai wilayah Mengwi 52,5 ton, wilayah Pantai Kuta 193,5 ton, dan pantai di wilayah Kuta Selatan 915,5 ton,” pungkasnya.(parwata/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *