Saat musim hujan, limbah meluber di Terminal Lama Gilimanuk dan menimbulkan bau menyengat. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Memasuki musim penghujan, sejumlah saluran air di Kelurahan Gilimanuk tak dapat mengalir lancar alias mampet. Seperti yang terlihat di kawasan kuliner Betutu, Terminal Lama Gilimanuk. Saluran air yang melintas di pintu keluar Terminal Lama meluber di jalan hingga menimbulkan bau yang cukup menyengat.

Limbah air pembuangan berwarna keruh dan berbusa itu terlihat mampet meluber hingga ke jalan. Sehingga timbul genangan di pinggir jalan. Bau yang ditimbulkan sangat menyengat padahal di lokasi tersebut merupakan kawasan kuliner yang sering dilalui para pengunjung. Diduga mampetnya air limbah ini lantaran tak adanya gorong-gorong. Sehingga oleh warga untuk sementara dibuatkan lubang saluran kecil diatas jalan agar limbah itu mengalir.

Baca juga:  Komplit Tersedia, Ini Teknik Pengolahan Sampah di TOSS Karangdadi

Kendati sudah dibuatkan saluran sementara, limbah tetap menggenang karena volumenya yang cukup banyak. Dari pengamatan, air limbah menggenang diantara rumput dan terlihat keruh. Bau yang ditimbulkan cukup menyengat dan tercium ketika pengunjung masuk maupun keluar Terminal Lama Gilimanuk. Di jalur air tersebut, juga sering digunakan untuk pos jaga para petugas retribusi parkir di kawasan kuliner Terminal Lama. Saat hujan turun, air berbau yang meluber bertambah banyak.

Baca juga:  Belasan Duktang Terjaring di Gilimanuk

Lurah Gilimanuk, Gede Ngurah Widiada dikonfirmasi Senin (20/11) mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Lingkungan dan genangan air berbau itu karena saluran tersumbat. Menurutnya itu bukan merupakan limbah rumah makan di sekitar lokasi, tetapi limbah rumah tangga.

Di lokasi itu sebenarnya ada saluran drainase dan kemungkinan mampet sehingga air meluber. Untuk solusi awal, Kelurahan akan bergotong royong membersihkan saluran air. “Jumat ini kita bersihkan bersama (saluran air) yang tersumbat, apalagi sudah masuk musim hujan. Saluran air ini menurutnya masuk di perbatasan dua Lingkungan yakni Lingkungan Asri dan Jineng Agung. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  TPS3R dan TPST Diragukan Jadi Solusi Masalah Sampah
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *