TABANAN, BALIPOST.com – Cuaca buruk menyebabkan nelayan di Tabanan tidak bisa melaut. Cuaca ini berlangsung dari Januari dan hingga Juni ini sebagian besar nelayan belum berani kembali melaut karena cuaca yang tidak bersahabat.

Untuk meringankan beban ekonomi nelayan ini, Pemkab Tabanan memberikan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), Selasa (13/6) di Pantai Yeh Gangga. Bantuan diserahkan langsung oleh Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wirsyatuti. Usai penyerahan, Eka berharap bantuan ini bisa meringankan beban nelayan yang tidak mendapatkan penghasilan dari melaut karena cuaca buruk. “Daerah setiap tahun mendapatkan bantuan CBP dari pemerintah pusat dan bisa diberikan kepada masyakatar setiap ada bencana. Jadi kita manfaatkan semaksimal mungkin. Tabanan merupakan salah satu daerah yang sering memberikan CBP karena akhir-akhir ini bencana sering terjadi,” ujarnya.

Baca juga:  Rekomendasi BBM Subsidi untuk Nelayan Kembali Dikeluarkan, 3 Syarat Harus Dipenuhi

Bantuan CBP pada 2017 yang diberikan kepada 931 KK nelayan ini merupakan bantuan yang ke-5 kalinya diberikan Pemkab Tabanan. Bantuan pertama diberikan pada 2011 sebanyak 7,7 ton untuk 361 KK nelayan, di 2012 sebanyak 12,18 ton untuk 524 KK nelayan, pada 2013 sebanyak 13,46 ton untuk 589 KK Nelayan dan 2014 sebanyak 16,04 ton untuk 691 KK nelayan.

Selain memberikan bantuan CBP, Bupati Eka juga berkesempatan menyerahkan klaim asuransi nelayan kepada keluarga Nelayan atas nama I Nengah Suatra yang meninggal setelah memancing di laut bulan Mei 2017 ini. Adapun klaim asuransi yang diberikan sebesar Rp 160.000.000 diberikan kepada istri almarhum Ni Nengah Rintoni.

Baca juga:  Nelayan Serangan “Mesadu” ke Dewan

Bantuan CBP maupun asuransi menurut Eka memang membantu meringankan beban nelayan namun bukan untuk jangka panjang. Untuk itu pihaknya mendorong tidak hanya nelayan tetapi masyarakat Tabanan untuk menghidupkan perekonomian kerakyatanan. “Jadi mulai cintai produk lokal. Untuk nelayan misalnya jangan berpikir kalau tidak ekspor lobster tidak ada penghasilan. Masyarakat lokal kita saja jumlahnya 400 ribu, kalau ini diberdayakan pasti lobster nelayan akan laku dan jelas pasarnya,” ujarnya.

Baca juga:  Korban Tenggelam di Danau Batur Ditemukan Mengambang

Untuk itu pemkab Tabanan berencana mengembangkan pantai Yeh Gangga menjadi wisata kuliner dengan menu lobster sebagai ciri khasnya. Pengembangannya melibatkan masyarakat lokal melalui BUMDes dengan mengumpulkan bahan baku dan produk.

Sementara BUMDa dalam hal ini PDDS Tabanan bertugas mengelola Pantai Yeh Gangga menjadi Wisata Kuliner. “Potensi kita punya. Tinggal mengembangkannya dan tentu memerlukan kerjasama seluruh lapisan tidak hanya pemerintah saja. Saya harap proses awal untuk memulai ini sudah dilaksanakan tahun 2018 mendatang,” ujarnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *