
SINGARAJA, BALIPOST.com – Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kabupaten Buleleng mengajukan pengadaan sejumlah Alat Pelindung Diri ( APD) dan pengadaan mobil TRC dan Pemadam Kebakaran Baru ke Pemkab Buleleng. Hal ini dinilai mendesak, mengingat keberadaan sarana dan prasarana sangat minim.
Kepala Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kabupaten Buleleng, Gede Arya Suardana, saat dihubungi Minggu (23/11), tidak menampik kondisi sarana yang serba terbatas tersebut. Menurutnya, sebagian besar armada pemadam telah memasuki usia tua dan hanya mampu beroperasi di medan datar. Situasi ini, kata dia, sudah berlangsung cukup lama.
“Memang armada kami banyak yang sudah tua, dan kemampuan operasionalnya terbatas. Beruntung tahun ini ada jalan keluar untuk menambah armada,” ujarnya.
Pada anggaran perubahan 2025, dinas mengajukan satu unit mobil TRC dengan perkiraan anggaran sekitar Rp700 juta. Sementara dua unit mobil pemadam baru direncanakan terealisasi pada 2026 dengan kisaran harga Rp1,6 miliar per unit. Seluruh armada baru itu nantinya akan ditempatkan di pos induk untuk memperkuat respons penanganan kebakaran.
“Bupati sudah memberikan petunjuk. Kami mengajukan tiga armada sekaligus, mengingat luas wilayah Buleleng sangat besar. Ini sangat penting untuk meningkatkan jangkauan layanan,” jelas Arya Suardana.
Selain pengadaan armada, kebutuhan APD bagi petugas penyelamatan tak kalah mendesak. Saat ini, Dinas Pemadam dan Penyelamatan hanya memiliki tiga set seragam APD yang digunakan secara bergantian. Ketersediaan alat khusus seperti seragam penyelamatan sarang tawon hingga perangkat penangkapan ular pun masih sangat terbatas.
“Untuk APD kami baru mampu menyediakan tiga set. Namun kami tetap berupaya mengoptimalkan peralatan yang ada,” tandasnya.
Tak kalah pentingnya, Damkar dan Penyelamatan juga merencanakan penambahan dua pos pemadam dan penyelamatan baru, masing-masing di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, dan Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu. Dua wilayah ini dinilai strategis untuk mempercepat koordinasi dan penanganan insiden.
Menurut Arya Suardana, Pemuteran merupakan lokasi paling mendesak untuk didirikan pos baru. Selain menjadi kawasan wisata, daerah tersebut berada pada bentang lahan kering yang rawan terjadi kebakaran.
“Pemuteran sangat urgen karena merupakan kawasan pariwisata dan kondisi lingkungannya kering serta rawan kebakaran,” imbuhnya. (Yudha/balipost)










