Kondisi Pesisir Pantai Klotok ditengah para pencari batu sikat. (BP/Gik)

 

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Aktivitas warga mencari batu sikat di kawasan Pantai Watu Klotok, Desa Tojan, Klungkung, kembali menuai sorotan. Meski sudah berlangsung lama, penanganan yang dilakukan aparat Satpol PP Klungkung masih dilakukan cara-cara persuasif. Sementara pencarian batu sikat terus menerus berlangsung.

Hingga kini, aparat penegak perda itu lebih banyak melakukan koordinasi dan pendekatan persuasif bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP). Kepala Satpol PP dan Damkar Klungkung, Dewa Putu Suwarbawa, Rabu (1/10) membenarkan pihaknya belum mengambil langkah tegas di lapangan.

Baca juga:  Parkir Liar di Ubud Lagi-lagi Ditertibkan, Puluhan Kendaraan Terjaring

“Kami masih berkoordinasi dengan DLHP, karena kegiatan ini juga menyangkut mata pencaharian masyarakat. Kalau langsung diberhentikan, bisa menimbulkan masalah sosial,” katanya.

Di sisi lain, aktivitas ini dikhawatirkan dapat kian merusak ekosistem pantai. Sebab, batu sikat memiliki fungsi penting sebagai penahan abrasi. Jika terus-menerus diambil, pantai berisiko kehilangan keseimbangannya. Aktivitaa liar ini juga sudah membuat pesisir pantai ini kumuh. Ini sangat kontradiktif dengan kepentingan wilayah itu, sebagai salah satu tempat Pura Kahyangan Jagat Pura Watu Klotok.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Dua Kali Lipat dari Sehari Sebelumnya

Sorotan sebelumnya datang dari tokoh masyarakat Komang Suantara. Mereka menilai aparat terkesan “tutup mata”, padahal keberadaan para pencari batu kian terlihat jelas setiap harinya. Bahkan disebutkan ada pelaku dari luar daerah yang ikut menambang batu, meski Suarbawa menyatakan sebagian besar adalah warga lokal.

Pemerhati lingkungan ini mendorong agar pemerintah lebih serius mencari solusi. Menurut dia, pendekatan persuasif memang perlu, tetapi harus diikuti regulasi tegas agar kegiatan serupa tidak dibiarkan berkepanjangan. “Kalau dibiarkan, lama-lama pantai habis, dan yang dirugikan justru masyarakat sendiri,” ujar salah satu tokoh warga.
Sejauh ini, Pemkab Klungkung belum memutuskan pola penanganan jangka panjang. Sementara itu, aktivitas pengambilan batu sikat masih terus berlangsung di sejumlah titik Pantai Klotok. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Puluhan Kendaraan Hendak Masuk Denpasar Diputar Balik

 

BAGIKAN