akomodasi
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dana hibah untuk masyarakat Denpasar yang masih belum cair disoroti sejumlah anggota DPRD setempat. Selain belum cair, usulan dana hibah yang diloloskan juga dinilai tidak menunjukkan rasa keadilan.

Sejumlah anggota banggar, seperti A.A.Susruta Ngurah Putra, Kompyang Gede, A.A.Gede Mahendra, Wayan Gatra serta Ketut Suteja Kumara meminta kepada pihak eksekutif untuk memberi kepastian akan cairnya dana hibah ke masyarakat. Karena selama ini, masyarakat sudah lelah untuk melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi.

Baca juga:  Dari Ditinggal Ortu hingga “Overstay” Hampir 2,5 Tahun hingga Pemuda Asal Madiun Diamankan

“Namun, hingga kini juga belum cair-cair,” ujar Kompyang Gede, Kamis (14/10).

Ia meminta kepastian dari pihak eksekutif agar masyarakat tidak resah. Misalnya saja, kalau memang tidak ada dana hibah, lebih awal disampaikan, sehingga tidak menjadi harapan bagi masyarakat.

Demikian pula anggota dewan yang biasanya memfasilitasi lebih tenang. “Kalau memang tidak ada, ya kita putuskan saja tidak menganggarkan dana hibah ke masyarakat, kan lebih aman kita,” usulnya.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Serahkan Hibah Rp4,3 Miliar di Bangli

Susruta Ngurah Putra juga menyoroti ketidakadilan dalam meloloskan usulan hibah yang akan dicairkan. Ada usulan hibah yang nilanya ratusan malah tidak terpangkas, sedangkan usulan hibah dengan nilai puluhan juta malah tidak lolos. “Ini harus adil, saya lihat banyak yang nilainya ratusan juta malah bisa masuk,” ujar politisi Demokrat ini.

Terkait sorotan ini, Kepala BPKAD Denpasar, Pasek Mandira menyebutkan dalam proses hibah kepada masyarakat tersebut sudah melalui sistem, baik di Bappeda maupun di Bagian Kesra. Hanya, tidak semua usulan bisa masuk akibat keterbatasan dana pada 2022. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Ini, Hasil Konsultasi Publik Soal RIP Benoa
BAGIKAN