TABANAN, BALIPOST.com – Tingkat angka kemiskinan di Tabanan saat ini menduduki peringkat empat diantara kabupaten/kota di Bali setelah Badung, Denpasar dan Gianyar. Dari data terakhir, Tabanan mengantongi 21.900 penduduk miskin atau setara lima persen dari total jumlah penduduk secara keseluruhan.

Pemkab Tabanan melalui sinergitas sejumlah perangkat daerah terkait pun menargetkan tahun 2019, masalah kemiskinan akan tuntas. “Target kita bagaimana kemiskinan dapat ditekan menjadi 4 persen. Program-program harus difokuskan dalam penanggulangan kemiskinan,” beber Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja.

Lanjut dijelaskannya, Tabanan sebenarnya telah berhasil menurunkan persentase kemiskinan dari 5,52 persen menjadi 5 persen di tahun 2016. Meski kemiskinan Tabanan sudah jauh di bawah rata-rata nasional, 11,47 persen, namun diakuinya angka tersebut masih berada di atas rata-rata provinsi Bali yang jumlahnya 4,25 persen.

Baca juga:  Pada 2017, Tabanan Dapatkan 90 Hektar Program Hortikultura

“RPJMD Semesta Berencana 2016-2021 menetapkan target penurunan angka kemiskinan menjadi 4 persen. Karena 2016 provinsi Bali 4,25 persen, sementara kita 5 persen, itu  lebih tinggi dari provinsi  Bali. Mencermati kondisi tersebut maka diperlukan strategi dan kerja keras kita bersama dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Tabanan ke depan yang dituangkan dalam bentuk DSKPD 2015-2019,” ujarnya.

Pihaknya juga akan berjuang untuk mengentaskan kemiskinan di tahun 2019. “Program-program harus difokuskan dalam penanggulangan kemiskinan,” katanya.

Baca juga:  Kasus DBD di Tabanan Menurun 50 Persen

Ditambahkannya, Pemkab Tabanan telah melakukan upaya-upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin khususnya masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), melalui program-program yang telah dikembangkan seperti, Program pemberdayaan ekonomi melalui Bumdesa seperti Keramba Emas (Kreatif Bersama Membangun Ekonomi masyarakat), Program Gempur Miskin, serta inovasi seperti Gerbang Pangan dan Gerbang Emas Serasi.

“Selain program-program tersebut Tabanan juga sudah memiliki santimas dan mobil sehat. Dimana mobil sehat memberikan pelayanan secara gratis kepada masyarakat ke berbagai pelosok,” imbuhnya.

Sementara itu Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan, penanggulangan kemiskinan memerlukan strategi yang tepat, cepat dan berkelanjutan. Program-program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan selama ini mengacu pada Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (DSKPD) Kabupaten Tabanan 2015-2019.

Baca juga:  APBD-P 2017 Disahkan, Pendapatan Buleleng Ditarget Naik 4,27 Persen

Strategi yang dituangkan dalam DSKPD ini harus didukung oleh pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang pentingnya penyusunan strategi ini. Sejalan dengan visi dan misi Tabanan Serasi, kesejahteraan masyarakat menjadi perhatian utama dan pertama dari Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Oleh karena itu Program Penanggulangan Kemiskinan tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan Kabupaten Tabanan ke depan. ”Tema yang diangkat saat ini sudah sangat tepat dalam memerangi kemisknan yaitu hancurkan kemiskinan dengan visi misi Tabanan Serasi,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *