mozaik
Kerajinan gerabah mozaik kaca buatan Nengah Kita yang sudah merambah pasar ekspor. (BP/ina)
BANGLI, BALIPOST.com – Aneka produk kerajinan yang dihasilkan para perajin di Bangli telah mampu menembus pasar eksport. Salah satunya produk kerajinan gerabah mozaik buatan Nengah Kita perajin di Banjar Kalanganyar Desa Yangapi, Tembuku. Kerajinan yang dibuat dengan memadukan gerabah dengan pecahan kaca ini selama ini banyak diminati pasar mancanegara seperti Eropa dan Spanyol.

Ditemui di Banjar Kalanganyar Desa Yangapi, Minggu (13/8), Wayan Locong kakak dari Nengah Kita yang selama ini turut bergelut dalam usaha yang sama mengatakan, produk kerajinan gerabah mozaik yang dihasilkannya beraneka jenis.

Baca juga:  Kinerja Pariwisata Bali Terendah Selama 4 Tahun Terakhir

Diantaranya guci, tempat lilin, piring tempat buah dan hiasan dinding lainnya.
Selain dijual di pasar lokal, gerabah mozaik yang dihasilkannya banyak dikirim ke pasar luar negeri seperti Eropa, Spanyol dan Argentina. “Dari awal produksi sudah merambah ke luar negeri,” terangnya.

Locong menuturkan, usaha kerajinan gerabah mozaik ini sudah digelutinya sejak 2010 lalu. Usaha ini ditekuni berbekal pengalaman yang didapat dirinya dan adiknya Nengah Kita saat bekerja sebagai perajin di kawasan Ubud Gianyar.

Dikatakan Locong, untuk membuat kerajinan gerabah mozaik, dirinya mendatangkan bahan baku dari luar Bangli. Gerabah yang beraneka bentuk misalnya, didatangkannya dari Lombok. Sementara kaca yang dipakai untuk hiasan gerabah didatangkan dari Gianyar.

Baca juga:  Bidik Wisman Prancis, Wonderful Indonesia Tebar Pesona di IFTM Top Resa

Proses pembuatan gerabah mozaik diawali dari mengamplas gerabah hingga halus. Selanjutnya dicat dan digambar sesuai desain yang diinginkan. Setelah itu barulah gerabah dipasangi potongan kaca bening yang sebelumnya sudah diwarnai. “Setelah itu diamplas,” ujarnya.

Bersama 13 orang pekerja, dalam sehari dirinya bisa menghasilkan belasan hingga puluhan produk. Sama seperti usaha kerajinan lainnya, ada saja kendala yang dihadapi perajin. Locong mengatakan, dalam memproduksi gerabah mozaik, yang menjadi kendala selama ini adalah cuaca. Jika hujan terus menerus, pasokan gerabah dari Lombok kerap terlambat. Namun demikian, sejauh ini lambatnya pasokan gerabah tidak sampai mengganggu produksi gerabah mozaik buatannya.

Baca juga:  10 Tahun Berturut-turut, BPR Lestari Bali Sabet Infobank Awards

Sementara itu, mengenai harga produk kerajinan gerabah mozaiknya Locong menyebutkan bervariasi tergantung ukuran. Untuk satu set guci isian tiga, dijual dari Rp 100-500 ribu. Sementara tempat lilin dijual mulai harga Rp 20 ribu. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *