
DENPASAR, BALIPOST.com – Koran Bali Post pada hari ini, Senin (29/12) menerbitkan beragam berita yang terjadi di seputar Bali dan Indonesia.
Dari tingkat hunian hotel di Bali di atas 60 persen hingga laporan akhir tahun budaya.
Berikut 5 berita yang disajikan Koran Bali Post pada hari ini:
1. Tingkat Hunian Hotel di Bali di Atas 60 Persen
Denpasar (Bali Post) –
Kinerja sektor akomodasi pariwisata di Bali sepanjang tahun 2025 menunjukkan tren yang stabil dan positif.
Berdasarkan data Room Occupancy Rate (ROR) hotel berbintang di Bali periode 2021–2025, tingkat hunian kamar hotel pada tahun 2025 rata-rata mencapai 60,85 persen, relatif seimbang dibandingkan tahun 2024 yang berada pada angka 62,23 persen.
2. Luncurkan 30 Channel TV Digital dari Turyapada Tower, Gubernur Koster: Layanan Informasi Berkualitas dan Berkeadilan
Singaraja (Bali Post)-
Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi me-launching Siaran Televisi Digital dari Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali yang berlokasi di Desa Adat Amertasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Sabtu (27/12).
Peluncuran ditandai dengan prosesi pemindaian (scan) bersama para undangan, sekaligus menandai beroperasi penuh 30 Channel Televisi Digital lewat Turyapada Tower sebagai pusat infrastruktur penyiaran televisi digital di Provinsi Bali.
3. Empat Hari Pelaksanaan Denfest Ke-18, Sukses Catat Transaksi Rp6,2 Miliar
Denpasar (Bali Post) –
Gelaran Denpasar Festival ke-18 tahun 2025 “Mulat Sarira Hening Jiwa-Eling Rasa” telah berakhir. Pemerintah Kota Denpasar mencatat, dari total pelaksanaan selama 4 hari, dari tanggal 20-23 Desember lalu, total transaksi pada festival ikonik tahunan Kota Denpasar tersebut menyentuh angka hingga Rp6.253.206.377 atau Rp6,2 miliar lebih.
Angka ini sendiri berasal dari 6 kategori tenant yang ada di acara tersebut, antara lain tenant kategori fashion, kriya, dan agro, kemudian tenant kuliner dan kopi, tenant food truck, tenant HIPMI Kota Denpasar, tenant WMD, dan juga tenant disability.
4. Laporan Akhir Tahun Budaya, Merawat Budaya Bali dengan Spirit Kolektif
Denpasar (Bali Post) –
Pewaris budaya Bali saat ini menghadapi tekanan kuat dari globalisasi dan modernisasi. Arus informasi, teknologi digital, gaya hidup modern, serta media sosial membawa nilai-nilai baru yang sering kali kurang selaras dengan tradisi budaya lokal.
Globalisasi ini dapat menyebabkan perubahan sosial-budaya, pergeseran nilai, serta potensi krisis identitas di kalangan generasi muda Bali.
Akibatnya, tradisi dan nilai lokal bisa tergeser oleh pengaruh budaya global yang dianggap lebih “modern” atau “trendy.”
5. Berlandaskan Tiga Pilar Keharmonisan
Denpasar (Bali Post) –
Merawat dan mewariskan budaya Bali kepada generasi muda memang bukanlah pekerjaan mudah. Perlu ruang dan motivasi yang berkelanjutan.
Globalisasi dan digitalisasi adalah keniscayaan yang tidak bisa dibendung sepenuhnya. Namun, proses adaptasi harus disertai dengan filterisasi nilai yang kuat agar budaya Bali tidak larut dan kehilangan substansinya.
Budayawan Bali, Kadek Wahyudita, S.Sn., M.Sn., menegaskan ke depan menjaga jati diri budaya Bali menjadi sangat penting dan strategis. Kemajuan zaman tidak seharusnya membuat masyarakat Bali kehilangan akar nilai-nilai budayanya. (*)










