
DENPASAR, BALIPOST.com – Seperti tahun-tahun sebelumnya, peningkatan arus kendaraan diperkirakan akan terjadi pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kota Denpasar. Hal ini mengingat Bali, termasuk Denpasar, menjadi daerah tujuan wisata. Diprediksi, terjadi peningkatan arus lalu lintas kendaraan sebesar 10 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar, I Ketut Suriawan usai apel gelar pasukan posko terpadu pengawasan dan pengendalian angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, di Terminal Ubung Denpasar, Kamis (18/12). Pihaknya mencatat, arus kendaraan di pintu masuk kota saat hari biasa berada pada kisaran 2.500–2.700 kendaraan per jam. Pada libur Nataru, volume kendaraan diperkirakan meningkat sekitar 10 persen.
Pemantauan akan mengandalkan video analitik untuk mendeteksi potensi kemacetan. Sementara, petugas lapangan disiagakan untuk penanganan cepat. Terminal ditetapkan sebagai pusat pengendalian arus transportasi.
Pihaknya pun membuat larangan menaikkan dan menurunkan penumpang di badan jalan. Operator bus juga diwajibkan masuk terminal untuk pemeriksaan dan pelaporan keberangkatan.
Pada periode libur Nataru ini, Dishub Denpasar menyiagakan sebanyak 108 personel yang diterjunkan dengan sistem dua shift. Pembagiannya yakni pukul 08.00-15.00 Wita dan 15.00-23.00 Wita. Dishub pun menyiagakan mobil derek guna mengantisipasi kendaraan mogok di jalur strategis.
“Semua sarana, prasarana, serta pembiayaan sudah siap. Dukungan APBD Kota Denpasar dan pasar memastikan operasional pengamanan Nataru berjalan optimal,” katanya.
Kenaikan kunjungan wisatawan ke Sanur dan pusat kota diantisipasi dengan penerapan pola pengamanan terpadu bersama kepolisian dan kodim. Hotel-hotel di Denpasar yang diprediksi penuh akan didukung pengaturan parkir ke terminal penghubung sesuai SOP. Sementara itu, area traffic control system (ATCS) diaktifkan penuh untuk mengurai kepadatan, terutama di kawasan rawan seperti simpang Titibanda.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut mengatakan, situasi libur Nataru berbeda dengan saat Lebaran. Saat Lebaran, arus pergerakan ke luar Denpasar dan saat Nataru banyak wisatawan masuk Denpasar.
Oleh karena itu, beberapa antisipasi kepadatan lalu lintas pun dilakukan. Akan dilakukan antisipasi di ruas jalan dan persimpangan yang padat lalu lintas, kawasan wisata, serta pemantauan pusat perbelanjaan. “Juga dilakukan antisipasi kedatangan dan keberangkatan Pelabuhan Sanur dan Serangan,” katanya.
Penjagaan kelancaran perayaan Natal di gereja yang ada di Denpasar juga dilakukan. “Bus pariwisata yang di hotelnya tidak punya kantong parkir dialihkan ke kantong parkir dan rest area Terminal Ubung. Kami juga memonitor keberangkatan AKAP dan pengawasan angkutan umum liar,” terangnya.
Dalam Nataru dibentuk tiga posko utama yang mulai beroperasi pada 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Posko tersebut berada di Uma Anyar, Terminal Ubung, dan Pelabuhan Serangan, serta diperkuat pos-pos pendukung di titik rawan kepadatan. Ketiganya terhubung langsung dengan sistem pemantauan pintu masuk Bali dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). (Widi Astuti/bisnisbali)










