Jumlah incinerator yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Badung dinilai belum sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan setiap harinya. (BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Persoalan sampah di Bali hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah, tak kecuali Pemerintah Kabupaten Badung. Hingga kini, jumlah incinerator yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Badung dinilai belum sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan setiap harinya.

Dengan mesin pembakar sampah yang tersedia, Pemkab Badung baru mampu menangani sekitar 40 ton sampah. Padahal, total sampah yang dihasilkan mencapai ratusan ton per hari.

Masalah sampah di Kabupaten Badung memang belum sepenuhnya tuntas. Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya dengan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di wilayah Tuban, Kecamatan Kuta. TPST ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk mengurangi beban sampah yang selama ini sebagian besar dibuang ke TPA Suwung.

Baca juga:  Masalah Sampah, Kapankah akan Tuntas?

Namun demikian, keberadaan TPST tersebut dinilai belum mampu menyelesaikan persoalan secara menyeluruh. Pasalnya, mesin incinerator yang didatangkan hanya memiliki kapasitas pengolahan sekitar 40 ton sampah per hari. Angka ini jauh dari jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat Badung, terutama di kawasan pariwisata yang aktivitasnya sangat padat.

Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Badung, Anak Agung Dalem saat dikonfirmasi, Selasa (16/12), tidak menampik kondisi tersebut. Ia menjelaskan bahwa TPST Tuban memang dilengkapi empat mesin incinerator, namun kapasitasnya masih terbatas. “Nanti akan ada empat mesin di sana (TPST) namun belum juga maksimal karena pengolahannya mungkin maksimal 40 ton dalam sehari,” ujarnya.

Baca juga:  TPA Temesi Kesulitan Distribusi Produk Kompos

Ia mengakui, jika dibandingkan dengan jumlah sampah yang masih dibuang ke TPA Suwung, kapasitas tersebut jelas tidak sebanding. Saat ini, sampah yang dibuang ke TPA Suwung mencapai sekitar 250 ton per hari. “Jadi kami tetap memaksimalkan pengolahan sampah. Karena ada empat mesin di TPST, kan tidak maksimal juga dengan jumlah yang dihasilkan sangat banyak,” bebernya.

Sebelumnya, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah menuntaskan proyek TPST di Tuban. Fasilitas ini nantinya akan menampung sampah dari wilayah Kuta, Tuban, dan sekitarnya. “Dengan pembangunan TPST ini harapan kami bisa minimize sampah, mulai dari yang ada di Tuban, termasuk yang ada di Jimbaran,” jelasnya.

Baca juga:  Angin Munson Barat, Sampah Kiriman di Pantai Barat Badung Capai 10 Ribuan Ton

Bupati menegaskan, Pemkab Badung tidak bisa tinggal diam menghadapi persoalan sampah. Terlebih saat ini Badung baru memiliki satu TPST yang berlokasi di Mengwitani. “Volume sampah yang ada kan banyak, tidak mungkin hanya diolah di Mengwitani saja. Bahkan kita juga akan maksimal TPS 3R yang ada di Badung. Sehingga desa-desa bisa maksimal mengolah sampahnya,” imbuhnya. (Parwata/balipost)

 

BAGIKAN