Petugas kebersihan membersihkan sisa-sisa pesta kembang api. (BP/Par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Perayaan pergantian tahun 2024 ke 2025 yang meriah meninggalkan dampak negatif berupa sampah kembang api yang berserakan di sepanjang Pantai Seminyak hingga Kuta. Pada Rabu (1/1), selongsong dan kemasan kembang api tampak mengotori area pantai, memunculkan tantangan besar bagi petugas kebersihan di wilayah tersebut.

Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, Made Gede Dwipayana, menyatakan bahwa pihaknya segera bergerak membersihkan area pantai Samigita (Seminyak, Legian, Kuta) sejak pagi hari. Selain menangani sampah kiriman yang terbawa arus laut, timnya juga fokus membersihkan sampah dari aktivitas pengunjung, termasuk limbah perayaan pergantian tahun.

Baca juga:  Denpasar Putuskan Sekolah Diliburkan, Siswa Belajar dari Rumah

“Setiap pergantian tahun, kondisi ini memang sudah menjadi hal biasa. Sampah kembang api ditemukan berserakan di pantai. Tapi, kami bekerja sama dengan petugas kebersihan setempat dan pedagang untuk menangani masalah ini,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, DLHK Badung mengerahkan lebih dari 100 petugas yang didukung tiga unit alat berat (loader). Sampah yang dikumpulkan dari area pantai dibawa ke tempat persinggahan (stopover) sebelum diteruskan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Pusat Daur Ulang (PDU) Mengwi.

Baca juga:  Nekat Akhiri Hidup, Tinggalkan Surat Permintaan Maaf

Menurutnya, mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah adalah tantangan besar yang membutuhkan kesadaran kolektif. Dia mengimbau pengunjung pantai untuk lebih bertanggung jawab terhadap limbah yang mereka hasilkan. Langkah sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya dapat membantu menjaga kebersihan pantai.

“Jika memungkinkan, buanglah sampah di tempat sampah yang telah disediakan. Jangan sampai dibiarkan berserakan di pantai,” harapnya.

Dengan perayaan tahun baru yang selalu mendatangkan keramaian besar, pemerintah berharap kolaborasi antara petugas kebersihan, masyarakat, dan pengunjung dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, tanpa mengorbankan keindahan alam pantai Bali. (Parwata/Balipost)

Baca juga:  Sebulan Dikerjakan, Perataan Lahan Tol Sudah Tembus Jalan Denpasar-Gilimanuk
BAGIKAN