
DENPASAR, BALIPOST.com – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar yang sebelumnya gagal dan lama mangkrak, kini diubah fungsi menjadi Pusat Daur Ulang (PDU). Saat ini, sudah mulai tahap uji coba mengolah sampah 14 ton per hari.
Sampah yang diolah berupa kayu, sampah organik dan plastik dengan baru tahap pencacahan.
Menurut Mandor PDU Kesiman Kertalangu, I Gusti Ngurah Giri Putra, Minggu (14/12) mengatakan, sejak 21 Oktober lalu, uji coba sudah mulai dilakukan dengan mengolah pencacahan kayu dan ranting. “Ranting-ranting perompesan dikirim ke sini untuk uji coba mesin. Per hari bisa selesaikan 6 ton untuk ranting ini,” katanya.
Selanjutnya pada 8 November dimulai uji coba pencacahan sampah organik dan non organik. Dalam sehari baru bisa mengolah 8 ton sampah organik dan anorganik sehingga total sampah yang bisa diolah per hari mencapai 14 ton. “Tergantung juga sampahnya, kalau sudah terpilah lebih cepat. Kalau tidak, di sini kami pilah,” katanya.
Sampah yang diolah PDU Kesiman Kertalangu ini, kata dia, merupakan sampah yang dibawa DLHK dari Kota Denpasar. Jumlah pengolahan sampah ini akan ditambah secara bertahap sambil memetakan kekuatan mesin.
Untuk sampah organik, diolah menjadi kompos, sedangkan non organik sementara masih dicacah. “Karena mesin untuk paving block-nya belum beroperasi. Nanti kalau sudah beroperasi akan diolah jadi paving block,” terangnya.
Untuk distribusi cacahan kayu maupun kompos pun belum dilakukan dan saat ini masih menumpuk di PDU. Di PDU Kesiman Kertangalu ini terdapat 3 mesin pencacah sampah organik, 1 pencacah plastik, 1 pencacah kayu dan ranting, serta 1 mesin paving block yang belum dioperasikan.
Selain kendala sampah yang belum terpilah, Giri Putra mengatakan, pihaknya juga menjaga agar pengolahan ini tak menimbulkan bau. Karena sampai saat ini menurutnya, masyarakat sekitar belum setuju adanya pengolahan sampah di tempat tersebut. “Kalau nanti sudah setuju kemungkinan nanti sampah dari Denpasar Timur bisa didrop ke sini. Sekarang kami masih menjaga agar tak ada bau,” paparnya.
Sementara itu, untuk di TPST Tahura Ngurah Rai saat ini masih dalam tahap pemasangan mesin dan segera akan beroperasi. (Widiastuti/bisnisbali)










