
TABANAN, BALIPOST.com – Perumda Tirta Amerta Bhuana atau PDAM Tabanan mencatat rata-rata 100 aduan pelanggan setiap bulan terkait layanan air bersih. Keluhan terbanyak berasal dari gangguan aliran air dan kebocoran jaringan pipa yang dilaporkan melalui kanal resmi maupun laporan internal pelanggan.
Kasubag Humas PDAM Tabanan, I Putu Wahyu Untung Suardana mengungkapkan, keluhan yang masuk didominasi persoalan air mati, tekanan lemah, hingga kebocoran asesoris pipa. “Rata-rata di bawah 100 aduan per bulan, bahkan tidak sampai 50, dan sebagian besar terkait distribusi,” jelasnya, Kamis (11/12).
Saat ini PDAM Tabanan memiliki 70.146 sambungan aktif. Untuk memastikan pelayanan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), setiap bulan dilakukan uji kualitas air di laboratorium. “Kualitas selalu kami pastikan sesuai standar sehingga air yang diterima pelanggan aman,” ujar Wahyu.
Di sisi lain, PDAM terus membuka peluang perluasan jaringan, terutama di wilayah yang masih kesulitan air bersih. Pelayanan akan diberikan sepanjang kondisi teknis memungkinkan. “Kami siap melayani masyarakat yang belum terjangkau jaringan air bersih,” tegasnya.
Akses pengaduan juga diperluas melalui Instagram, Facebook, Whatsapp, dan nomor telepon kantor yang siaga 24 jam. Selain menunggu laporan pelanggan, petugas PDAM juga melakukan langkah proaktif jemput bola untuk memeriksa kondisi jaringan dan memantau tekanan air pada jam puncak konsumsi.
Beberapa wilayah yang sebelumnya mengandalkan PAM desa atau sistem swadaya dan mengalami keterbatasan pasokan kini mulai terlayani PDAM. Salah satunya Banjar Klembang, Desa Pesagi, Kecamatan Penebel, dengan 72 sambungan pelanggan yang belum lama ini memperoleh layanan resmi.
“Komitmen kami jelas, meningkatkan kualitas layanan dan memastikan masyarakat mendapatkan akses air bersih yang layak,” pungkas Wahyu. (Puspawati/balipost)









