
DENPASAR, BALIPOST.com – Pemangkasan bantuan keuangan dari pemerintah pusat berpengaruh terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar pada 2026. Dampaknya akan terasa pada ruang fiskal daerah, terutama untuk pembiayaan infrastruktur serta belanja wajib di sektor kesehatan dan pendidikan. Meski demikian, beberapa program tetap menjadi prioritas seperti kegiatan sosial.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat diwawancarai, Kamis (11/12), mengungkapkan, APBD induk Denpasar yang sebelumnya berada di sekitar Rp2 triliun harus terkoreksi setelah terjadi pengurangan dana transfer pusat sekitar Rp246 miliar hingga Rp254 miliar.
“Kalau misalnya APBD kita dari Rp2 triliun berkurang menjadi sekitar Rp1,75 triliun, otomatis belanja infrastruktur yang dialokasikan 40 persen dari APBD induk juga ikut turun,” ujar Jaya Negara.
Menurutnya, alokasi 40 persen untuk belanja infrastruktur telah menjadi pola penganggaran Denpasar selama ini. Dengan menurunnya nilai APBD, besaran dana untuk infrastruktur otomatis ikut menyusut, begitu pula anggaran kesehatan dan pendidikan yang merupakan belanja mandatori.
Meski ruang fiskal mengecil, Pemkot Denpasar tetap mempertahankan sejumlah program sosial. Salah satunya adalah bedah rumah, yang dinilai strategis meski anggarannya relatif kecil.
“Kalau yang sifatnya sosial, seperti bedah rumah, itu tetap kami prioritaskan. Anggarannya memang tidak besar, hanya sekitar Rp5 miliar, tetapi sangat penting bagi masyarakat,” ujarnya.
Pemkot Denpasar menyiapkan penajaman prioritas untuk menyesuaikan kemampuan anggaran. Fokus diarahkan pada penyelesaian normalisasi saluran serta infrastruktur dasar, sebelum berlanjut ke program perbaikan lainnya.
Jaya Negara menambahkan, perbaikan jalan dalam dua tahun terakhir sudah mencapai sekitar 84 persen. Masih tersisa 16 persen ruas yang belum tersentuh, terutama di lingkungan permukiman.
“Inilah yang menyebabkan masyarakat masih mengeluhkan jalan rusak, karena memang belum 100 persen tertangani. Tapi kami optimistis dalam dua tahun ke depan bisa kami penuhi,” ujarnya. (Widi Astuti/bisnisbali)










