Siswa berprestasi dalam kemampuan bahasa mandarin menerima beasiswa dari Konjen RRT di Denpasar. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sebanyak 227 siswa dan guru di Denpasar dan NTB menerima beasiswa dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang diserahkan Konsulat Jenderal (Konjen) RRT di Denpasar. Total besaran beasiswa Rp400 juta sebagai wujud kerjasama pemerintah RRT dan Pemprov Bali dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar dapat bersaing di kancah global.

Penyerahan beasiswa dilaksanakan di Tsinghua South East Asia Center di Kawasan Kura Kura Serangan Denpasar, Minggu (9/11).

Konjen RRT di Denpasar, Zhang Zhisheng mengatakan, KJRRT selalu berupaya mendorong perkembangan pendidikan bahasa mandarin dan kerjasama di bidang pendidikan Tiongkok-Indonesia, khususnya di Bali dan NTB melalui pemberian beasiswa.

Tahun ini menjadi tahun kedelapan bagi pemerintah RRT memberikan beasiswa yang nilainya beragam sesuai dengan jenjang pendidikan dan prestasi siswa serta guru.

Baca juga:  Jadi Tuan Rumah Porprov 2019, Tabanan Siapkan Rp 15 Miliar untuk Pembangunan GOR Debes

Menurut Zhang, beasiswa diberikan kepada siswa dan guru dari sekolah yang telah memiliki kurikulum pengajaran bahasa mandarin. Saat ini di Bali sudah ada 14 sekolah yang menjadikan mata pelajaran bahasa mandarin sebagai bagian dari kurikulum.

Diharapkan pemberian beasiswa dapat meningkatkan motivasi siswa mempelajari bahasa mandarin.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Khusus, Pendidikan Layanan Khusus Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bali, AA Bagus Ngurah Suryawan, AP.M.AP yang hadir dalam pemberian beasiswa tersebut mewakili dan membacakan sambutan tertulis Kadis Disdikpoora menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah RRT.

“Pemerintah Provinsi Bali menyampaikan terima kasih kepada pemerintah RRT yang telah memberikan beasiswa sebagai bagian dari upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali,” katanya.

Baca juga:  Pemkab Badung Gairahkan Kembali KB Empat Anak, Dua Nama Ini Diberikan Beasiswa Penuh

Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa pergaulan internasional, sehingga bagi yang mampu menguasainya akan memiliki nilai lebih. Apalagi Bali sebagai tujuan wisatawan dari RRT yang tentu saja membutuhkan lebih banyak pemandu wisata yang mampu berbahas mandarin.

Suryawan mengakui bahwa Bbahasa Mandarin sulit dipelajari sehingga minat siswa perlu terus ditingkatkan. “Harus diakaui masih sedikit sekolah yang menjadikan bahasa mandarin sebagai mata pelajaran karena tingkat kesulitannya yang cukup tinggi,” kata Suryawan ditemui usai acara.

Salah satu siswa yang memperoleh beasiswa, Agatha Naurel Ebritho juga menyampaikan rasa terima kasih atas beasiswa dari pemerintah RRT. Agatha yang merupakan siswa kelas XII Sekolah Kalam Kudus ini mengakui bahwa kesulitan mempelajari bahasa mandarin justru memotivasinya belajar lebih giat. Salah satu yang memberinya motivasi kuat belajar bahasa mandarin adalah dorongan dari gurunya.

Baca juga:  BRI Salurkan Beasiswa untuk 1800 Anak Berprestasi di Desa BRILiaN

“Salah satu motivasi saya belajar bahasa mandarin adalah dorongan dari guru bahasa mandarin di sekolah saya,” katanya.

Salah satu guru berprestasi yang menerima beasiswa, Vega mengatakan perkembangan minat siswa di Bali mempelajari bahasa mandarin terus meningkat. Pemberian beasiswa dari pemerintah RRT menjadi salah satu faktor pendorong.

“Dahulu masih sedikit siswa dapat berbahasa mandarin. Kini saya melihat semakin banyak dan kemampuan berbahasa mandarinnya juga terus meningkat,” ujarnya.

Di akhir acara penyerahan beasiswa ditampilkan pertunjukkan seni dan bela diri dari siswa-siswa sekolah yang mengajarkan mata pelajaran bahasa mandarin. Salah satunya dari penampilan seni bela diri wushu dari anak-anak Sekolah Hainan Denpasar. (Nyoman Winata/balipost)

BAGIKAN