
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung, bakal merealisasikan program satu keluarga miskin satu sarjana. Tahap awal program pro rakyat ini akan diberikan kepada ratusan siswa. Bahkan anggarannya sudah disiapkan untuk dijalankan pada tahun 2026 mendatang. Pada tahap awal, sebanyak 400 siswa rencananya akan menerima beasiswa tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung, I Gusti Made Dwipayana, membenarkan program ini tengah difinalisasi. “Totalnya 400 siswa, namun sampai saat ini masih dilakukan pembahasan lebih lanjut. Jadi pemerintah menyiapkan untuk 400 siswa,” ujar Dwipayana saat dikonfirmasi, Rabu (3/9).
Menurutnya, beasiswa tersebut menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Badung. Kendati demikian, regulasi pelaksanaan program masih dalam tahap penyusunan sehingga belum bisa dijalankan tahun ini. “Programnya ini masih kita matangkan, termasuk regulasinya masih disusun. Yang jelas akan dilaksanakan di tahun 2026 mendatang,” jelasnya.
Meski anggaran sudah diplot, Dwipayana belum merinci berapa besar dana yang disiapkan pemerintah. “Semua itu masih pembahasan. Biar saya tidak salah, yang penting beasiswa itu akan jalan di Badung,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa sebelumnya telah menyinggung program ini dalam rapat mengenai potensi pajak daerah. Menurutnya, beasiswa tersebut merupakan langkah strategis dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Badung. “Ada 400 rencana calon mahasiswa yang akan kita berikan beasiswa. Apabila penerima beasiswa adalah anak petani, dan anak petani bisa kuliah tentu ini sangat luar biasa,” ungkap Adi Arnawa.
Program satu keluarga miskin satu sarjana menjadi terobosan penting dalam pemerataan pendidikan di Kabupaten Badung. Selain untuk mendukung keberlanjutan pendidikan anak dari keluarga kurang mampu, kebijakan ini diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan dan membuka peluang baru bagi generasi muda untuk bersaing di dunia kerja.
Dengan persiapan matang, dukungan anggaran, dan komitmen pemerintah daerah, program ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam pembangunan sektor pendidikan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat Badung. (Parwata/balipost)