
DENPASAR, BALIPOST.com – Rencana uji coba TPST Kesiman Kertalangu menjadi Pusat Daur Ulang (PDU) terpaksa harus mundur lagi. Sebelum beroperasinya PDU, rencananya Pemerintah Kota Denpasar akan melakukan uji coba di akhir September 2025.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Sabtu (8/11) mengakui mundurnya pelaksanaan uji coba PDU Kesiman Kertalangu.
Alasannya, ia belum sempat rapat dengan Bendesa Kesiman dan sosialisasi pada masyarakat Kesiman terkait rencana pengoperasian PDU Kesiman Kertalangu .
“Bendesa sebenarnya sudah menyiapkan mengumpulkan masyarakat dan rapat akan dipimpin bendesa. Kita tinggal bertemu bendesa karena PDU Kesiman Kertalangu akan dikerjakan pemerintah bukan pihak ketiga,” ujarnya.
Alat dan mesin untuk mengolah sampah pun sudah ada, sedangkan mesin insinerator yang rencananya dipakai juga di PDU Kesiman Kertalangu, belum ada rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Ia menegaskan sosialisasi ke masyarakat Kesiman akan secepatnya dilakukan mengingat alat sudah ada. “Jadi kami tidak bisa berspekulasi untuk kerjakan soal sampah di masyarakat, takutnya masyarakat komplain lagi, kami harus berhati-hati dan kalau pemerintah yang kerjakan jadi kalau ada bau kita bisa tutup hari itu juga. Kalau dengan pihak ketiga kan perlu SP 1, 2, 3 makanya yang akan menaruh mesin dan akan bekerja sama adalah bendesa,” ujarnya.
Pada TPST Tahura Ngurah Rai saat ini juga sedang menunggu perizinan lengkap dari Kementerian Lingkungan Hidup. TPST Tahura Ngurah Rai akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
“Kami minta selesaikan perijinan karena kami anggap setelah 2 tahun lagi kalau PSEL jadi, jadi kita takut memutus kerjasama dengan orang, kami berpikir juga,” ujarnya.
Pada kedua TPST tersebut nantinya akan menggunakan pola pengelolaan sampah seperti di PDU Padangsambian, tidak menggunakan pola RDF. Ia berharap dalam dua tahun ini sambil menunggu proyek PSEL jadi, Pemkot Denpasar dapat melakukan langkah nyata terhadap penanganan sampah di Denpasar.
“Kita ingin mengurangi agar tak banyak bawa ke TPA,” sebutnya.
Jaya Negara mengaku ada salah satu investor datang, yang membuat insinerator bagus dengan kapasitas mengolah sampah per hari 20 ton. “Kita akan bisa beli 5 mesinnya, namun dengan catatan harus ada rekomendasi dari KLH. Oleh karena itu kami tidak berani dulu sekarang,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)










