
TABANAN, BALIPOST.com – Program sosial bedah rumah bagi masyarakat kurang mampu kembali menjadi sorotan kalangan legislatif. DPRD Kabupaten Tabanan mendorong agar program tersebut tidak lagi bersifat stimulan, melainkan dilaksanakan secara utuh oleh pemerintah daerah melalui dinas teknis terkait.
Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana menilai, sistem stimulan selama ini justru membuat bantuan sosial kurang efektif dan tidak tepat sasaran. Hal itu ia sampaikan saat rapat kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Tabanan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Menurut Wastana, bantuan bedah rumah yang diberikan dalam bentuk barang, seperti semen atau material bangunan, justru menambah beban bagi warga penerima yang umumnya berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka kesulitan melanjutkan pengerjaan karena masih harus membayar tukang.
“Sistem stimulan ini membuat bantuan tidak berjalan maksimal. Masyarakat miskin disuruh cari tukang, padahal mereka tidak punya biaya. Akhirnya bantuan mangkrak, bahkan ada semen bantuan yang jadi batu karena terlalu lama tidak dipakai,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (2/11).
Ia juga menyebut hasil pengawasan di lapangan menunjukkan masih banyak rumah penerima bantuan yang tidak selesai dikerjakan, bahkan sebagian mengalami kerusakan seperti atap bocor. Kondisi itu membuat tujuan utama program sosial, yakni membantu masyarakat mendapatkan rumah layak huni, justru tidak tercapai.
“Saya menilai program ini masih setengah hati membantu masyarakat. Kalau memang mau bantu, bantu sampai tuntas. Seperti dulu saat dikerjakan langsung oleh Dinas Sosial, masyarakat tidak perlu bingung cari utang untuk bayar tukang,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan yang juga Ketua TAPD, I Gede Susila menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti masukan dari DPRD dengan berkoordinasi bersama dinas terkait. “Kami akan segera komunikasikan dengan dinas terkait tentang usulan tersebut. Prinsipnya, program pemerintah harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan justru menambah beban,” kata Susila.
Diharapkan Susila, dengan adanya evaluasi, ke depannya pelaksanaan program bedah rumah di Tabanan dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat kurang mampu. (Puspawati/balipost)










