Logo Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Selasa (28/10) membawa semangat baru bagi generasi muda Indonesia untuk terus berperan aktif dalam membangun bangsa. Tahun ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengumumkan tema dan logo peringatan yang sarat makna dan filosofi kebangsaan pada Rabu (22/10).

Pada peringatan tahun ini, tema yang diangkat adalah “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”. Tema ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas elemen bangsa sebagai kunci kemajuan Indonesia.

Kemenpora menekankan bahwa gerak kolektif para pemuda dan pemudi dari berbagai daerah, latar belakang, dan bidang menjadi fondasi utama untuk menjaga persatuan nasional di tengah tantangan zaman.

Semangat ini juga sejalan dengan arah pembangunan kepemudaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Asta Cita, yang menitikberatkan pada:

Baca juga:  Spirit Sumpah Pemuda Bangkitkan Wirausaha Milenial

Sinergi pusat dan daerah dalam membina generasi muda, Peran aktif organisasi kepemudaan, Inovasi dan kreativitas generasi muda, serta penguatan jejaring nasional dan global untuk menghadapi era digital dan kompetisi global.

Logo Hari Sumpah Pemuda 2025 merupakan simbol persatuan yang ditempa oleh waktu. Logo resmi peringatan tahun ini menampilkan sayap burung Garuda yang melingkar, menggambarkan energi, kekuatan, dan persatuan bangsa Indonesia. Setiap elemen dalam logo mengandung makna mendalam, berikut penjelasannya:

  1. Sayap burung Garuda: Melambangkan semangat nasional dan kekuatan luhur bangsa yang digerakkan oleh nilai, bukan kekuasaan, melainkan karena didorong oleh nilai-nilai kebangsaan yang mengakar.

2. Empat sayap membentuk tangan: Simbol kolaborasi antar manusia, kekuatan sejati bangsa lahir dari kerja sama dan gotong royong. Pesannya sudah jelas bahwa kekuatan sejati bangsa terletak pada persatuan dan kerja bersama, bukan pada upaya individu.

Baca juga:  Peringati Sumpah Pemuda, Bupati Dana Ajak Pemuda Bangun Bangsa

3. Panah ke kanan: Menunjukkan arah kemajuan bangsa yang berani bergerak maju tanpa melupakan akar budayanya dan sejarahnya.

4. Gerak melingkar: Menandakan kolaborasi tanpa akhir, saling menguatkan dalam satu jiwa kebangsaan. Tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, semua elemen saling menguatkan dalam sebuah harmoni yang berkelanjutan.

5. Besi: Melambangkan keteguhan, daya tahan, dan kerja keras yang terbentuk dari perjuangan, bukan kenyamanan. Pemuda Indonesia yang ditempa oleh tantangan, bukan dibentuk oleh zona nyaman.

6. Cahaya di tengah: Melukiskan kesadaran kolektif bahwa kekuatan sejati Indonesia bersumber dari persatuan rakyatnya. Tidak lahir dari satu orang melainkan dari persatuan jutaan harapan dan tangan yang bergerak bersama.

Baca juga:  Memaknai Semangat Sumpah Pemuda di Tengah COVID-19

Secara keseluruhan, logo ini menggambarkan metafora perjalanan bangsa  ditempa oleh waktu, diputar oleh sejarah, namun selalu memancarkan cahaya harapan.

“Besi adalah tubuh kita, api adalah semangat kita, dan cahaya adalah tujuan kita  Indonesia yang tangguh, berjiwa besar, dan berempati,” demikian pesan filosofi di balik logo tersebut.

Hari Sumpah Pemuda 2025 bukan sekadar peringatan sejarah Kongres Pemuda II tahun 1928, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali semangat gotong royong, solidaritas, dan optimisme pemuda Indonesia dalam menghadapi tantangan global.

Dengan tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, pemerintah mengajak seluruh anak bangsa untuk tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga bertindak nyata menjadi bagian dari perubahan dan kemajuan Indonesia yang inklusif, inovatif, dan berdaya saing tinggi. (Suka Adnyana/balipost)

BAGIKAN