Foto kombo (kiri-kanan): Adi Sudarta, Arma Surya Darmaputra, dan Prasetia Danan Jaya. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setiap 28 Oktober Bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Dalam perayaan ke-97 ini, pemuda Bali diharapkan bisa meningkatkan perannya untuk berkontribusi dalam pembangunan.

Sejumlah tokoh pemuda Bali, Senin (27/10) di Denpasar menekankan peringatan ini harus menjadi momentum peningkatan peran pemuda Bali sebagai arsitek masa depan bangsa.

Ketua Karang Taruna Kabupaten Gianyar, I Komang Adi Sudarta mengatakan pemuda adalah arsitek masa depan bangsa. Peran ini harus diambil oleh pemuda di Bali sehingga, momentum Sumpah Pemuda menjadi sangat penting untuk meneguhkan kembali arah gerak generasi muda dalam menjawab tantangan bangsa saat ini.

Di tengah perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang cepat, pemuda tidak cukup hanya menjadi pengikut arus. Pemuda harus tampil sebagai arsitek masa depan bangsa, mereka yang merancang gagasan, menata nilai, dan menumbuhkan harapan bagi lingkungan sekitarnya.

Dikatakannya, semangat kepedulian sosial, kepekaan terhadap persoalan masyarakat, serta kemauan untuk turun tangan secara nyata adalah fondasi yang perlu terus ditumbuhkan.

Di ruang-ruang komunitas, banjar, dan desa, energi pemuda dapat menjelma menjadi gerakan yang menghidupkan solidaritas, memberdayakan masyarakat, dan menumbuhkan kepercayaan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil bersama.

Baca juga:  Dari Bali Betah di PPKM Level 4 hingga Jumlah Target Tracing Bali Kembali Dikurangi

Adi Sudarta menegaskan pemuda visioner selalu melihat arah pembangunan berkelanjutan yang seimbang antara kemajuan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial.

Pelibatan pemuda dalam desain pembangunan bukan semata soal representasi, melainkan tentang keberanian memberi ruang bagi ide segar dan nilai keberlanjutan.

Pembangunan yang berkeadilan dan inklusif hanya mungkin terwujud bila melibatkan generasi muda yang berpikir jauh ke depan, mengutamakan keseimbangan antara kemajuan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial.

Ia menegaskan bahwa nasionalisme hari ini tidak cukup diwujudkan dalam simbol atau seremoni, tetapi melalui tindakan nyata menjaga bumi dan lingkungan, memperkuat ekonomi lokal, dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap sesama. “Inilah wujud baru cinta tanah air, ketika pemuda berani menjadi bagian dari solusi, merancang masa
depan yang lebih baik, dan memastikan setiap langkah pembangunan berpihak pada manusia dan kemanusiaan,” tegasnya, Senin (27/10).

Peran Strategis Bangun Peradaban Bangsa

Presiden BEM Unud, I Wayan Arma Surya Darmaputra, Senin (27/10) mengatakan pemuda memiliki peran strategis dalam pembangunan peradaban Bangsa Indonesia. Ini sudah tercatat dalam sejarah Bangsa.

Baca juga:  Pj Gubernur Bali Ceritakan Pengalaman Tes Wawancara Capim KPK

Dari berdirinya Budi Utomo, Sumpah Pemuda, dan juga percepatan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945. Sehingga, peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini tidak sekadar formalitas, tetapi bagaimana kaum muda bisa ambil peran dalam menjaga keutuhan bangsa dan di lingkungan sekitar.

Apalagi, hingga saat ini pemuda masih memiliki yang idealisme yang utuh yang belum terintervensi oleh kepentingan apa pun.

Sehingga, pemuda masih memandang suatu permasalahan dengan murni. Selain itu, peran pemuda di Indonesia juga harus menunjukkan peran dalam mengimplementasikan Indonesia Emas Tahun 2045, satu abad pasca-Indonesia
merdeka. Serta peran-peran strategis lainnya.

Sebab, tahun 2045 akan diisi oleh generasigenerasi muda yang akan mengambil hal-hal strategis dalam pembangunan dan juga menjaga keutuhan bangsa tahun ini hingga 2045.

“Kita sebagai kaum muda harus mengambil peran dalam pembangunan bangsa ke depannya, dan menjaga keutuhan bangsa melalui sebuah ide, inovasi, dan karya yang mampu kita implementasikan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Klungkung Meningkat

Ia pun berharap pemuda tetap bisa menjaga idealisme dan pemikirannya untuk berkarya, berinovasi, dan menghasilkan sebuah karya yang berdampak positif untuk pembangunan bangsa Indonesia ke depannya.

Panggilan untuk Meneguhkan Komitmen Penerus Bangsa

Hal senada juga dikatakan Ketua BEM Universitas Warmadewa (Unwar), I Kadek Prasetia Danan Jaya, Senin (27/10). Dikatakan, momentum Sumpah Pemuda bukan sekadar peringatan sejarah, tapi panggilan untuk meneguhkan komitmen kita sebagai generasi penerus bangsa.

Menurutnya, ke depan pemuda harus jadi motor perubahan, berpikir kritis, bertindak solutif, dan berani mengambil peran dalam setiap sektor.

Bukan hanya jadi penonton, tapi penggerak yang membawa semangat kolaborasi, inovasi, dan persatuan di tengah tantangan zaman. Pelibatan pemuda harus dimulai dari ruang-ruang pengambilan keputusan, bukan hanya jadi objek program.

Pemuda perlu dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan agar ide-ide segar dan semangat nasionalismenya bisa mewarnai arah kebijakan. Nasionalisme hari ini bukan sekadar slogan, tapi aksi nyata berkontribusi sesuai bidang, menjaga nilai persatuan, dan memastikan pembangunan berpihak pada kepentingan rakyat. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN