Turnamen Sepakbola di Stadion Mayor Metra Beberapa waktu lalu. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Sebanyak 33 klub siap unjuk kemampuan di ajang bergengsi Liga PSSI Buleleng 2025. Kompetisi ini akan berlangsung selama dua bulan penuh, mulai Sabtu, 25 Oktober 2025 hingga Rabu, 24 Desember 2025, di Stadion Mayor Metra Singaraja.

Total 90 laga akan tersaji, mempertemukan klub-klub terbaik dari tiga kasta: Liga 1 (7 klub), Liga 2 (8 klub), dan Liga 3 (18 klub). Di kasta tertinggi Liga 1, tujuh klub tangguh siap berebut tahta juara, yakni Putra Selayar Kampung Baru, Forkal Kalibukbuk, Amartha FC Patas, Taruna 99 Celukan Bawang, Satria Muda Pengulon, Putra Devata Pakisan, dan Putra Kubutambahan.

Sementara Liga 2 diisi oleh delapan tim yang tak kalah kompetitif: PERS Sangsit, Putra Fajar Patas, Singa Anturan, Tunas Harapan Pengastulan, Gapura Mas Sanggalangit, Persada United Sukasada, Teja Harum Tejakula, dan Fortuna FC Sulanyah.

Baca juga:  Tiga Teknisi Ini Wakili Bali di Suzuki National Technician Skill Competition 2018

Adapun Liga 3 menjadi kasta paling ramai dengan 18 klub peserta, antara lain Putra Mas FC Pemuteran, Satria Tuna Jaya Sudaji, Tintin Tinga-Tinga, Putra Harapan Kaliasem, Padma Tukadmungga, Kusuma Bangsa Kampung Kajanan, PORS Seririt, Putra Penarukan, Persega Gerokgak, Intan Jaya Celukanbawang, Tunas Muda Celukanbawang, Dream Team FC Seririt, Temukus FC, Tuan Muda FC Banyupoh, Sukla Bali FC Sumberklampok, Sekeling FC Penyabangan, dan Dorayaki FC Beratan. Gondol FC.

Baca juga:  Dua Inovasi Badung Ini Lolos Top 99 Innovation

Ketua Askab PSSI Buleleng, Gede Suyasa dikonfirmasi Kamis (23/10) menjelaskan tahun ini, Liga PSSI Buleleng menerapkan regulasi baru, setiap klub wajib menurunkan pemain U-23 dengan maksimal lima pemain senior. Kebijakan ini diambil untuk memperkuat pembinaan pemain muda sekaligus menjaga keseimbangan antar tim.

Selain itu, durasi kompetisi yang lebih panjang menjadi perhatian utama panitia. Dengan jadwal dua bulan, setiap klub memiliki jeda 2–3 hari antar laga, memberi waktu cukup untuk recovery dan mencegah cedera pemain.

“Panitia sudah sangat siap melaksanakan pembukaan pada 25 Oktober dan akan berakhir pada 24 Desember. Durasi yang panjang ini justru membantu klub melakukan pemulihan setelah pertandingan,” ujarnya.

Baca juga:  2018, Foodstartup Indonesia Kembali Digelar

Ia menegaskan, format baru ini akan membuat kompetisi lebih sehat dan kompetitif. Untuk sistem pertandingan, Liga 1 dan Liga 2 akan menggunakan format setengah kompetisi, sedangkan Liga 3 menerapkan skema home turnamen. “Dengan sistem dua bulan, pemain bisa bermain dua atau tiga hari sekali. Ini lebih ideal dibanding format sebelumnya yang terlalu padat,” jelasnya.

Suyasa menambahkan, pembatasan pemain senior juga menjadi langkah adaptif terhadap kondisi klub-klub di Buleleng yang sebagian besar masih dalam tahap pembinaan. “Komposisinya campuran antara pemain senior dan junior. Dengan maksimal lima pemain senior, panitia ingin menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan,” terangnya. (Yudha/balipost)

 

BAGIKAN