
JAKARTA, BALIPOST.com – Sejarah baru sepak bola Indonesia resmi dimulai. Di Stadion Merpati, Kota Depok, Jawa Barat, kompetisi Liga 4 perdana resmi digulirkan.
PSSI menggelar Liga 4 ini sebagai fondasi penting untuk pembinaan sepak bola nasional.
Ketua PSSI, Erick Thohir menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Depok, dan Askot PSSI Kota Depok yang dengan cepat merespons gagasan Liga 4. “Baru tiga minggu lalu kami bahas saat Piala Presiden, dan langsung Gubernur Jawa Barat yang terkenal dengan terobosannya memutuskan menjadikan Kota Depok sebagai penyelenggara pertama Liga 4 se-Indonesia. Saya salut dan bangga,” ujar Erick dilansir dari Kantor Berita Antara.
Erick juga menegaskan bahwa PSSI akan terus mendukung pembangunan sepak bola daerah, termasuk rencana pembangunan stadion di Depok yang telah dibahas bersama Menteri PUPR dan Wali Kota Depok.
Ia juga menyampaikan kabar membanggakan bagi warga Depok. “Salah satu pemain diaspora baru Indonesia, Miliano Jonathans, memiliki kakek yang berasal dari Depok. Ini bukti bahwa talenta dari kota ini bisa bersinar di level nasional. Mari terus dukung Timnas,” serunya.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan terima kasih kepada PSSI atas kepercayaan menjadikan Jawa Barat sebagai tuan rumah Liga 4 perdana. “Dengan gagasan brilian dari Ketum PSSI, sepak bola Indonesia kini bergerak maju. Semangat ini telah menggerakkan Jawa Barat, khususnya Kota Depok, untuk melahirkan bibit-bibit unggul sepak bola masa depan,” ungkap Dedi.
Liga 4 Kota Depok diikuti 15 tim yang pemainnya disyaratkan berusia 21 tahun ke bawah. Tim-tim ini dibagi dalam tiga grup, di mana hanya juara grup dan satu runner-up terbaik yang akan lolos ke babak semifinal. Liga 4 Kota Depok akan berlangsung hingga 27 September, dan laga perdana mempertemukan PS Korpri vs PS Sawangan di Grup A.
Liga 4 sendiri merupakan kompetisi yang digelar di tingkat kabupaten/kota. Klub-klub amatir dari berbagai daerah akan bersaing, dan juara dari Liga 4 akan dipromosikan ke Liga 3 yang diadakan di tingkat provinsi.
Setelah Liga 3, juara provinsi akan bertarung di level nasional untuk memperebutkan Piala Presiden, simbol supremasi sepak bola Indonesia.
Kompetisi Liga 4 ini mengusung semangat perserikatan, melibatkan pemerintah daerah, dan didukung oleh regulasi baru yang memungkinkan penggunaan APBD untuk pembinaan sepak bola. Ajang ini menjadi panggung awal bagi talenta muda lokal untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Dengan bergulirnya Liga 4 di Depok, PSSI menegaskan komitmennya untuk membangun ekosistem sepak bola yang inklusif, berjenjang, dan berkelanjutan. Hal ini merupakan bagian dari strategi besar untuk membangun ekosistem sepak bola nasional, dari tingkat desa hingga panggung internasional. (Suka Adnyana/balipost)