Anggota Komite Eksekutif PSSI (Exco PSSI) Endri Erawan (kiri) dan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji (kanan) dalam jumpa pers saat menyampaikan perkembangan terkini sepak bola nasional di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (16/12). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – PSSI bersiap membuka lembaran baru bagi timnas Indonesia. Federasi memastikan pelatih kepala timnas senior akan diumumkan dalam waktu dekat, paling lambat bulan depan, dengan target besar dan ambisius yaitu membawa Garuda terbang ke Piala Dunia 2030.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Endri Erawan, mengungkapkan bahwa saat ini federasi telah mengerucutkan pilihan pada dua nama pelatih yang dianggap paling potensial, setelah melalui proses seleksi dan pendalaman intensif.

“Pesan dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pak Sumardji jelas, target kita tidak main-main. Kita ingin berusaha lolos ke Piala Dunia 2030. Karena itu, kita mencari pelatih yang benar-benar kompeten, punya rekam jejak kuat, dan yang paling penting well prepared,” ujar Endri dalam jumpa pers di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (16/12), dirilis dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Kompetisi Liga 3 Rayon Bali Terancam Batal

Kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 bersama Patrick Kluivert menjadi pelajaran berharga bagi federasi. Endri menegaskan, PSSI tak ingin kembali mengambil keputusan tergesa-gesa dalam memilih nahkoda tim nasional.

“Kami tidak mau beli kucing dalam karung. Kami ingin pelatih terbaik, yang hatinya benar-benar untuk Indonesia. Kami tidak ingin kejadian kurang baik di masa lalu terulang,” tegasnya.

Proses seleksi kali ini dilakukan secara ketat dan profesional. Dari lima kandidat yang diwawancarai langsung di Eropa, PSSI akhirnya mengantongi dua nama terkuat. Wawancara tersebut dilakukan oleh tim kecil yang terdiri dari Exco PSSI, termasuk Endri Erawan dan Muhammad, bersama Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers serta Penasihat Teknik Jordi Cruyff.
Endri menyebut, metode pemilihan ini meniru proses saat PSSI menunjuk Shin Tae-yong pada awal 2020 silam, yang juga melalui tahapan wawancara mendalam.

Baca juga:  KSP Persilakan Usut Dugaan Korupsi Bansos Senilai Rp 100 Triliun

“Waktu STY juga kami lakukan interview. Sekarang kami evaluasi kegagalan di ronde sebelumnya dan memperbaiki cara perekrutan pelatih. Interview dilakukan 2 sampai 2,5 jam untuk menggali kesiapan calon pelatih, apakah benar-benar siap all out untuk timnas Indonesia. Hasilnya kemudian kami laporkan ke Ketua Umum,” jelasnya.

Tak hanya soal prestasi jangka pendek, PSSI juga menaruh harapan besar pada kontribusi pelatih baru terhadap pengembangan sepak bola nasional. Pelatih yang terpilih diharapkan tinggal lebih lama di Indonesia dan aktif melakukan transfer ilmu kepada pelatih-pelatih lokal.

Baca juga:  Perayaan Natal Nasional 2024 Dilaksanakan di GBK

“Kalau perlu pindah dan tinggal di Indonesia. Harapan kami, pelatih yang dipilih tidak hanya membangun timnas, tapi juga ikut membangun kualitas pelatih lokal,” kata Endri.

Ke depan, pelatih timnas senior juga akan merangkap sebagai pelatih timnas U-23, demi menjaga kesinambungan pembinaan dan filosofi permainan di semua level usia. (Suka Adnyana/balipost)

BAGIKAN