Proses pengangkutan sampah terpilah ke TPA Temesi. (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pengelolaan sampah berbasis sumber di Kabupaten Gianyar mulai menunjukkan progres menggembirakan. Melalui pembangunan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS 3R) berbasis desa, timbulan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi kini berhasil ditekan sekitar 50 persen.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, I Wayan Arsana, Senin (6/10), mengatakan, sebelum adanya TPS 3R, timbulan sampah di Gianyar mencapai sekitar 450 ton per hari. Namun berkat pengelolaan yang lebih terarah, angka timbulan sampah tersebut kini turun menjadi 228 ton per hari.

Baca juga:  Pembuangan Sampah ke TPA Capai 850 Ton Per Bulan

Dijelaskannya, dari total 64 desa di Gianyar, sudah 46 desa yang memiliki TPS 3R. Nantinya akan ada penambahan di Desa Suwat dan Desa Celuk. “Bahkan Desa Ketewel sudah mengoperasikan dua unit TPS 3R karena luas wilayah dan kebutuhan pengelolaannya lebih tinggi,” ucapnya.

Arsana memaparkan, meski progres pengelolaan sampah berjalan baik, kendala lahan masih menjadi salah satu tantangan bagi desa yang belum membangun TPS 3R. “Tidak semua desa bisa langsung mengajukan karena keterbatasan lahan. Namun, kami terus mendorong desa yang memiliki potensi agar segera memanfaatkannya,” jelasnya.

Baca juga:  Kejari Gianyar Musnahkan Barang Bukti Narkotika

Lebih lanjut dikatakannya, program pengelolaan sampah tidak hanya sebatas pembangunan infrastruktur, tetapi juga menyentuh pola kehidupan masyarakat. Saat ini, Gianyar menerapkan sistem pemilahan sampah berbasis hari.

Setiap Senin, Rabu, dan Jumat warga diminta mengeluarkan sampah organik, sedangkan Selasa dan Sabtu untuk sampah anorganik, serta Kamis dan Minggu untuk sampah residu.

Arsana menuturkan, dengan pola seperti ini, masyarakat terbiasa memilah sejak dari rumah. Sampah organik bisa lebih cepat diolah, anorganik lebih mudah dimanfaatkan kembali, sedangkan residu dapat ditangani sesuai prosedur.

Baca juga:  BPBD Klungkung Antisipasi Banjir dan Tanah Longsor

Ditambahkannya, guna memperkuat sistem tersebut, pemerintah bersama masyarakat memanfaatkan teba modern. Hal ini sangat membantu dalam mempercepat penguraian sekaligus mengurangi volume sampah yang harus diangkut ke TPA. “Melalui dana APBDes, setiap desa di Kabupaten Gianyar bisa mengedepankan program pengelolaan sampah berbasis sumber,” tegas Arsana. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN