
DENPASAR, BALIPOST.com – Banjir bandang yang terjadi di Denpasar Rabu (10/9) lalu menyebabkan puluhan sekolah terdampak.
Menurut Kabid Pembinaan SD dan Plt. Kabid Pembinanaan SMP, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora), I Nyoman Suriawan, Jumat (12/9), total ada 37 sekolah yang terdampak. Ia merinci SD 10, 6, 11, 4, Peguyangan Denpasar Utara mengalami tembok jebol, ruang kelas tergenang, tembok roboh, aset sekolah rusak dan hanyut.
Kemudian ada SDN 4, SDN 22 Dauh Puri, SD Candra Kasih, SDN 1, 23, 17,16, 24, dan 15 Pemecutan, SDN 21, 12, 10, 14 Dauh Puri, SDN 9, 2, 6 Padangsambian, SDN 13, 6, 7,12, 18,2, 1 Sesetan, SDN 14 Pedungan, SDN 4 Panjer, SD 2, 5 Penatih, SD 4 Ubung, SD Tri Hita Alam, SD CHIS Denpasar, SMPN 13 Denpasar, dan SMP CHIS Denpasar.
Suriawan mengatakan, untuk sekolah yang kondisinya agak parah terdampak banjir, sementara disiasati dengan belajar secara daring. “Sementara tidak (di tempat lain). Sedikit sekolah yang seperti itu, cuma 10 sekolah yang melaksanakan pembelajaran secara daring,” ujarnya.
Ia memperkirakan belajar daring dilakukan hanya 2-3 hari, tergantung situasi.
“Seperti di SD 21 Dauh Puri yang sekolahnya pas di pinggir sungai, tapi ruang kelasnya sebenarnya tidak kena cuma menuju akses ruangan, halaman sekolah dipenuhi lumpur dengan ketinggian kurang lebih 5 cm, jadi terhambat,” ujarnya.
Setelah ia monitoring, banyak sekolah membersihkan secara mandiri denggan mengerahkan warga sekolah, dibantu desa/lurah dan tenaga teknis terkait. Namun pembersihan dilakukan secara bertahap. “Kita menitikberatkan penanganan pada akses pembelajaran seperti ruang kelas,” ujarnya.
Total kerugian belum bisa hitung karena ada yang tembok panyengker jebol hingga asetnya hanyut. “Memang secara materi sulit kita menghitung nominal kerugiannya tapi kita berusaha bisa memulihkan agar seluruh sekolah bisa melaksanakan proses belajar mengajar secara normal kembali ,” ujarnya.
Menurutnya, tidak ada bencana pun Disdikpora melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap fasilitas sekolah. “Ketika ada sekolah mengalami bocor, plafon jebol, kita tangani dan sekarang pun kita dalam proses,” ujarnya
Meski anggaran perbaikan berkala telah disiapkan namun saat bencana seperti ini akan ada penambahan dana lagi untuk mendukung terkait cuaca ekstrem.
“Namun kalau kita memohonkan bantuan ke pimpinan, Wali Kota untuk pemeliharaan, kita tidak pernah dibatasi. Jadi sekolah pun kita mengajukan permohonan ke kita untuk perbaikan, menyangkut fasilitas pelayanan pendidikan, kita langsung segera respon,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)