Salah satu titik plafon di lantai II Gedung Dinas KPP Klungkung yang jebol. (BP/istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Plafon Gedung Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) Kabupaten Klungkung jebol, setelah diguyur hujan lebat selama dua hari. Seluruh bagian plafon yang terbuat dari gipsum itu seketika jebol, setelah terjadi kebocoran pada atap dan tersumbatnya talang air. Akibatnya, seluruh dokumen penting di lantai dua harus dipindahkan ke lantai bawah.

Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung, A.A Gede Putra Wedana, Kamis (11/9), mengatakan, kerusakan terjadi pada keseluruhan plafon di seluruh ruangan. Plafon dengan bahan gipsum itu tak kuat menahan air yang terus mengalir dari kebocoran atap dan lubang talang air yang diduga tersumbat. “Gipsum kena air sedikit saja sudah pasti jebol,” kata Wedana.

Baca juga:  Hujan Lebat, Pura Beji Tukad Singa Tertimbun Longsor

Setelah jebol, tim dari Dinas PUPRPKP Klungkung dikatakan sudah turun. Selain diduga dari talang air yang tersumbat, juga diduga ada bagian atap yang bocor. Hujan dengan intensitas tinggi seperti itu juga membuat pinggiran beton bagian atas juga rembes, dan perlahan mengalir ke bagian plafon. Kondisi demikian memperparah kerusakan. Padahal gedung Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung, masih tergolong baru. Dimana umurnya baru beberapa tahun.

Untuk mobilisasi pelayanan, pegawai yang berkantor di lantai dua, terpaksa harus berkantor sementara di lantai I. Seluruh dokumen terkait di seluruh ruangan di lantai II juga dikatakan sudah dipindahkan ke lantai I. Setelah ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bupati, Wakil Bupati dan Sekda, agar kerusakan segera dapat ditangani. Jika tidak segera ditangani, kerusakan dikhawatirkan meluas.

Baca juga:  Capek dan Pegal Keliling Areal PKB, Kembali Segar dengan Pijat di Stand Tunanetra

Tidak hanya menambah kerusakan pada plafon, tetapi juga komponen lain, karena akan menjadi lembab hingga jamuran. “Jika memungkinkan, akan diperbaiki sumber kebocorannya. Talangnya diperbaiki dulu dan bagian atapnya dicek lagi, jika ada ditemukan bocor, biar segera diperbaiki,” imbuhnya.

Jika anggaran memungkinkan, proses perbaikan titik kerusakan bisa dilakukan segera, pada Perubahan APBD 2025 ini. Setelah melihat kondisi anggaran, kemungkinan juga supaya bisa langsung diperbaiki pada bagian plafon yang jebol. Sehingga, seluruh pegawai bisa kembali bekerja dengan normal.

Baca juga:  Relokasi Pedagang Tertunda, Dishub Sebut Akibat Ulah Oknum

Total di lantai gedung tersebut ada 6 ruangan, baik untuk staf, kabid, kamar mandi, ruangan arsip dan ruang rapat. Meski demikian, sejauh ini pelayanan dipastikan tidak akan terganggu, karena semua dokumen, arsip dan pegawai melakukan pelayanan di lantai I. (Bagiarta/balipost)

 

BAGIKAN