
DENPASAR, BALIPOST.com – Bali menargetkan 7 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2025. Hingga Agustus lalu, jumlah kunjungan sudah mencapai 4,6 juta. Target akhir tahun optimis tercapai dengan catatan kondisi dan situasi kondusif.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Surya Wijaya, Minggu (7/9) mengaku, optimis target kunjungan wisman hingga akhir tahun tercapai. Namun catatannya Adalah masyarakat Bali dan masyarakat yang tinggal di Bali mampu menjaga keamanan Bali.
Demikian dikatakannya, meski di tengah travel warning yang dikeluarkan beberapa negara terhadap aksi demo yang terjadi di Indonesia, kunjungan wisman ke Bali masih lancar. Hal tersebut dilihat dari penerbangan internasional yang mencapai 17 ribu hingga 18 ribu per hari dengan 43 penerbangan langsung.
Pihaknya menekankan Bali sangat bergantung kepada sektor pariwisata yang hingga saat ini 60 persen perekonomian masih disumbangkan oleh pariwisata. Dengan itu di tengah situasi dan kondisi yang memanas di negeri ini, pihaknya berharap masyarakat di Bali bisa menjaga kondusifitas. “Masyarakat Bali dan masyarakat yang tinggal di Bali harus mampu menjaga keamanan di Bali, agar aktivitas pariwisata bisa berjalan lancar,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Wayan Sumarajaya beberapa waktu lalu mengatakan, geliat pariwisata di Bali sedang bergerak maju dan makin tumbuh. Rata-rata kunjungan meningkat 11 persen per tahun. “Jika tahun ini tercapai 7 juta kunjungan wisman, angka akan menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya yang tercatat 6,4 juta,” katanya.
Direktur Komesil PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC Troy Warokka, juga mengatakan hal yang sama. Keamanan dan kenyamanan wisatawan menjadi kunci pariwisata termasuk kawasan bisa terus berjalan. Di tengah travel warning yang dikeluarkan beberapa negara, kunjungan di Nusa Dua dikatakannya masih terjaga termasuk tidak adanya pembatalan yang dilakukan.
Hal tersebut kata dia menunjukan bahwa kondisi di Bali termasuk di Nusa Dua saat ini aman. “Okupansi juga terjaga yang tercatat hingga 31 Agustus 2025 ini rata-rata okupansi mencapai 75 perse,” terangnya. (Widiastuti/bisnis bali)