
BANGLI, BALIPOST.com – Aksi demontrasi berujung ricuh yang terjadi beberapa hari lalu dikhawatirkan berimbas pada pariwisata di Bangli.
“Tentu ada kekhawatiran. Karena berdasarkan pengalaman kita dari dulu setiap ada gangguan sosial, instabilitas, keamanan, selalu berpengaruh terhadap penurunan kunjungan wisatawan termasuk juga di Bangli,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa, Senin (1/9).
Kekhawatiran ini cukup beralasan, mengingat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangli sebagian besar berasal dari sektor pariwisata, khususnya retribusi masuk kawasan. Penurunan jumlah wisatawan tentu akan berpengaruh terhadap target PAD yang telah ditetapkan.
Meskipun demikian, Dirgayusa mengatakan bahwa hingga saat ini, belum ada dampak dari kejadian tersebut. Berdasarkan data, kunjungan wisatawan masih stabil. Jumlah kunjungan masih konstan, dengan rata-rata di atas 3.000 wisatawan per hari. “Kunjungan kalau dari data yang kami miliki secara global memang ada penurunan dan itu dari sebelum ada kejadian demo memang terjadi penurunan,” terangnya.
Dirgayusa meyakinkan masyarakat luar maupun wisatawan bahwa situasi di Bangli, daerah yang tidak terdampak langsung aksi demo sangat aman untuk dikunjungi. “Secara umum, Bangli masih aman. Penglipuran misalnya yang secara teritorial cukup jauh dari lokasi terjadinya demo sangat aman dikunjungi,” tegasnya. (Dayu Swasrina/Balipost)